Share |

Arema vs Pelita Jaya = 2-0 , Young GUns Tekuk Young Guns


Arema adalah tim yang tak bertabur bintang. Tapi justru mampu menciptakan bintang. Pameo itu tampaknya sangat tepat untuk menggambarkan skuad Singo Edan.
Betapa tidak, dengan mayoritas pemain-pemain muda, mampu mengalahkan Pelita Jaya 2-0 (0-0) di ajang Piala Indonesia. Bukan itu saja, tim berjuluk Young Gun itu, dibuat tak berkutik oleh aksi brilian singa-singa muda. Tiga pemain under 20 yang tampil bagus itu adalah, kiper Kurnia Meiga, striker Dendi Santoso dan Sunarto.
Fakta telah lahirnya bintang-bintang baru itu, adalah saat kemenangan Arema, justru diciptakan ketika Arema hanya diperkuat satu legiun asing, Pierre Njanka. Karena sejak menit 62, pelatih Robert Rene Albert menarik Ridhuan, menyusul digantinya Noh Alamsah di awal babak kedua.
Raihan tiga angka dari pertandingan perdana ini, sekaligus membuka peluang bagi Ahmad Bustomi dkk melaju ke babak delapan besar. Arema cukup meraih satu kemenangan lagi untuk melaju.
Bagi Pelita Jaya, kekalahan itu menjadi kali kedua di Stadion Kajuruhan tahun ini. Dalam ISL, tim yang bermarkas di Stadion Singa Perbangsa Karawang Jawa Barat ini dihajar Arema dengan skor telak 6-1.
Tampil dihadapan puluhan ribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan, Arema berusaha tampil menggebrak. Hanya saja Pelita Jaya nampaknya sudah mempelajari kekalahan telak dalam ISL sehingga selalu mampu antisipasi serangan Arema.
Arema sangat kesulitan masuk daerah 16 karena ketatnya pertahanan Pelita yang dikawal Ardan Aras dkk. Arema juga hanya memiliki satu peluang terbaik pada babak pertama oleh Ahmad Bustomi pada menit pada menit-menit awal babak pertama. Hanya saja tendangan first time menggunakan kaki kanan masih berada di atas mistar gawang Pelita yang dikawal Ali Barkah.
Sebaliknya, Pelita Jaya justru memiliki lebih banyak peluang hasil beberapa kali serangan balik. Carlos Eduardo nyaris membobol gawang Kurnia Mega, namun headingnya masih meyamping. Begitu juga tendangan Egi Melgiansyah menit ke-34 masih menyamping. Hingga babak pertama berakhir kedudukan tetap imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, Pelatih Arema Robert Alberts menggantikan striker M Alam Shah dengan M Fakhrudin. Pergantian ini membuat serangan Arema terutama dari sektor sayap semakin hidup. Terbukti banyak peluang yang tercipta meski belum terjadi gol.
Kebuntuan Arema akhirnya pecah pada menit ke-72 lewat Rachmat Affandi. Gol tersebut bermula dari tendangan keras yang dilakukan Zukifli dari luar kotak pinalti. Bola muntah dari tangkapan penjaga gawang Pelita, Ali Barkah, langsung disambar pemain asal Medan sehingga merubah skor menjadi 1-0.
Sedangkan gol kedua lahir dari tendangan striker muda Dendi Santoso pada menit ke 90+1. Memanfaatkan blunder Ali Barkah yang bermaksud melakukan tendangan gawang, namun bola justru mengarah ke Dendi.
Striker yang belum genap 20 tahun ini, dengan solo run membawa bola hingga memasuki kotak penalti. Meski dikawal ketat pemain Pelita, namun tendangan keras kaki kanannya, tak mampu menahan Pelita dari kebobolan, meski sebenarnya tendangan itu masih membentur kaki penjaga gawang lawan. Keunggulan dua gol tanpa balas ini bertahan hingga wasit Olehadi meniup peluit panjang.
Dendi pun dengan suka cita menyambut gol itu. Bahkan usai pertandingan, terlihat Robert membisikkan kata-kata motivasi khusus ke telinga striker muda itu.
Bukan itu saja, pujian khusus juga diberikan komentator televisi melihat aksi brilian Dendi. Karena disaat Noh Alamshah mendapat kawalan ketat, Dendi justru mampu keluar sebagai pendobrak.
’’Dendi mampu bermain terbuka dan tidak mengenal takut. Terlihat sekali kemajuan pada anak itu. Dia akan menjadi pemain andalan di musim-musim mendatang,’’ ujar Joko ’Gethuk’ Susilo. (feb/bua/avi)
Share on Google Plus

About 12paz