
Bukan tim lawan yang menjadi masalah Sriwijaya FC dalam mengarungi Piala Indonesia V/2010. Dalam mengarungi turnamen tiga kasta ini, manajemen tim berjuluk Laskar Wong Kito mengeluhkan menrunnya prize money untuk penguasa turnamen. Sejak 2005, hadiah Piala Indonesia mengalami peningkatan. Puncaknya, musim lalu Sriwijaya FC yang keluar menjadi juara mengantongi prize money Rp2 miliar. Musim ini, hadiah itu turun 50 persen. Artinya, jawara Piala Indonesia V hanya akan mendapatkan uang tunai Rp1 miliar.
”Kami pasti akan fight. Tapi, kenapa hadiahnya turun ya? Semoga ini tak mengurangi semangat pemain untuk memenangi pertandingan,” ujar Manejer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin. Gelandang Sriwijaya FC (SFC) Arif Suyono tak menampik menurunnya jumlah prize money sedikit banyak berpengaruh pada motivasi pemain. Sekalipun, uang bukan menjadi tujuan akhir sebuah perjuangan. Sebagai pemain, daftar trofi juara menjadi koleksi termahal sepanjang hidup.
”'Kehadiran prize money memang untuk motivasi. Kalau bisa ya naik untuk setiap musimnya, itu idealnya. Ini agar kita sebagai pemain juga terpacu. Kalaupun toh tidak, ya minimal sama dengan musim sebelumnya,'' ujar Keceng, panggilan akrab Arif Suyono, kemarin (3/4). Mantan penggawa Arema Indonesia ini berharap, dengan menurunnya hadiah untuk juara pertama, tak mengurangi kualitas permainan atau persaingan menuju puncak. Apalagi, SFC dengan materi kelas wahid-nya sangat bernafsu untuk mengejar hat-trick juara di Piala Indonesia.
Bagaimana tanggapan PT Liga Indonesia? CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengaku, prize money disiapkan ”hanya” Rp1 miliar untuk juara pertama karena pihaknya belum mendapatkan sponsor utama. Hingga kini proses negosiasi masih berlanjut. Ada dua perusahaan dari telekomunikasi dan bank yang sedang antre menjadi penyokong Piala Indonesia. ”Kami akan konsisten. Siapa pun sponsor yang masuk nanti, kami usahakan tak akan mengubah titel turnamen. Kami mencoba mengadopsi Piala Dunia yang tak pernah ganti nama meski banyak sponsor yang mendanai,” tukas Joko.
Sekadar informasi, empat musim sebelumnya, Piala Indonesia harus menggadaikan namanya dan melebur ke nama sponsor. Masuknya perusahaan rokok Dji Sam Soe, mengubah nama titel turnamen menjadi Copa Dji Sam Soe Indonesia. (kmd)