Secara kualitas dan jam terbang, Persija Jakarta lebih baik ketimbang PSPS Pekanbaru. Olahbola Macan Kemayoran juga di atas Askar Bertuah, khususnya Ismed Sofyan.
Meski demikian, pasukan Abdul Rachman Gurning akan memutarbalikkannya di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Kamis 8 April 2010. Dan Ismed akan menjadi sasaran tembak pasukan Gurning.
Sedangkan materi pemain tim besutan Benny Dollo merupakan anggota atau kini mantan pemain nasional. Kualitas legiun asingnya juga termasuk jempolan, termasuk dua pemain timnas Singapura, yaitu Baihakki Khaizan dan Mustafic Fakhrudin.
Kendati demikian, Persija bukan hadir tanpa masalah. Menurut Asisten Manajer Ferry Indrasyarief, Persija mengalami keterlambatan dalam pembayaran gaji selama tiga bulan terakhir.
Kendala lainnya, para pemain tim ibukota, khususnya striker Bambang Pamungkas mulai mengalami kejenuhan. Kabar terburuk lainnya, Direktur Operasional Bank DKI, Ilhamsyah Joenoes mengancam akan menarik diri sebagai sponsor pada musim mendatang, jika prestasi Persija terus menurun.
Namun, Benny Dollo tak mempermasalahkan kendala non teknis tersebut. Di mata mantan pembesut timnas ini, para pemain Persija menganut prinsip profesional. Artinya, para pemain bisa memilah-memilah masalah. Para pemain akan bermain 100 persen jika sudah berada di lapangan.
Papan Atas
Diakui, untuk menjadi juara musim ini sudah tidak mungkin, namun meraih tempat di papan atas bagi Benny masih sangat mungkin. Itu sebabnya, Macan Kemayoran bertekad untuk meraih nilai maksimal. Ya, puasa kemenangan dalam enam laga terakhir diharapkan bisa terjawab di Pekanbaru.
"Pada putaran pertama, kami menang 2-0. PSPS harus diakui sulit dikalahkan di kandang, namun bukan berarti mereka tak punya sisi kelemahan. Buktinya, mereka takluk di tangan Persipura. Nah, kami ingin mengikuti jejak Persipura," sebut Benny pada GOSport.
Asa Benny muncul lantaran sudah bebasnya dua palang pintu, Abanda Herman dan Leonard Tupamahu dari hukuman kartu kuning. Dengan kehadiran Abanda dan Leonard diyakini pertahanan juara Liga Indonesia 2002 ini akan semakin kokoh.
Duet PSPS, M Isnaini dan Herman Dzumafo akan mengalami kendala serius. Seperti diketahui, Isnaini merupakan bomber lokal tersubur musim ini, yakni dengan mengoleksi 13 gol. Pemain bernomor punggung 88 yang juga anggota Polri ini sangat berambisi bikin gol setelah pada dua laga terakhir puasa.
Benny boleh optimistis, namun belakangan Persija sangat sulit meraih kemenangan. Motivasi para pemain juga terlihat agak turun sehingga mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan. Mereka juga sulit melepaskan diri dari tekanan lawan.
Tuan rumah PSPS sendiri sangat fokus menjamu Persija. Terbukti pada laga terakhir dengan Persik Kediri, Gurning sengaja melepas partai itu dengan menyimpan sejumlah pemain pilar seperti Rusdianto, Ade Chandra, Josh Maguire, dan Dzumafo. Hal itu dilakukan agar mereka bisa tampil trengginas menjamu Persija.
"Ini laga maha penting dan penuh prestise sehingga kami memberikan perhatian khusus. Jika menang, kami bisa aman di posisi 10 Besar sekaligus sukses melakukan revans," kata Gurning.
Kekuatan Persija, kata Gurning sangat merata. Baik itu pemain inti maupun cadangan. Namun, kunci permainan Persija ada pada bek kanan Ismed. Untuk itu, Gurning akan mengintruksikan anak asuhnya untuk menghentikan laju Ismed.
"Ismed punya kecepatan, umpan serta bola-bola mati. Agar tidak berkembang, pergerakan Ismed harus dimatikan. Jika itu sukses, serangan Persija takkan bahaya," kata Gurning, yang mengaku tak ada bonus khusus dari manajemen saat menjamu Persija.
PRAKIRAAN PEMAIN
PSPS (4-4-2): 23-Dede Sulaiman; 5-Agus Cima, 23-Dedi Suhendra, 4-Banaken Bossoken, 3-April Hadi; 11-Ade Suhendra, 18-Cyril Emile, 10-Ade Candra, 21-Rusdianto; 88-Isnaini, 9-Dzumafo Herman
PELATIH: Abdul Rachman Gurning
PERSIJA (3-4-2-1): 1-Rony Tri; 6-Baihakki, 4-Abanda, 32-Leonard Tupamahu; 14-Ismed, 81-Ilham, 87-Firman Utina, 11-Agus Indra; 23-Leo, 15-Aliyudin; 10 Serge
PELATIH: Benny Dollo
