
Manajer Pelita Jaya Karawang, Lalumara Satriawangsa, membuat pengakuan mengejutkan. Menurut dia, sebelum bertanding melawan Persik Kediri, Rabu lalu, Pelita sudah diberitahu bahwa mereka akan dikerjai wasit yang memimpin pertandingan itu.
kepada wartawan, Lalumara menunjukkan pesan pendek dari seseorang yang isinya menyatakan bahwa Pelita pasti akan dikerjai wasit. Bahkan meski pertandingan itu disiarkan langsung, wasit pasti akan berani membuat keputusan kontroversial.
Dalam pertandingan yang akhirnya dimenangan Persik 2-1, Pelita memang merasa dirugikan oleh beberapa kuputusan wasit. Di antaranya tidak adanya hadiah pinalti setelah pemain Persik OK John melakukan handsball di daerah terlarang. Wasit juga tidak menunjuk titik pinalti ketika Redoane Barkaoi dilanggar di depan gawang Persik.
“Saya ingin memberikan dukungan kepada pelatih Jajang Nurjaman yang telah menyampaikan komentarnya di berbagai media massa bahwa wasit sangat merugikan kami,” kata Lalumara.
Menurut Lalumara, perlakuan wasit kepada timnya dalam pertandingan melawan Persik sungguh tidak adil. Oleh karena itu Pelita menyampaikan surat protes kepada PT Liga Indonesia. Pelita mempertanyakan keputusan-keputusan wasit Yandri yang dinilai banyak menguntungkan tuan rumah.
Sebetulnya Pelita juga sudah sering merasa dirugikan wasit di musim ini. Namun karena mereka selalu berusaha menjunjung tinggi fair play, Pelita tidak pernah mengeluh. Namun, kali ini kesabaran Pelita tampaknya sudah habis.
Ketika ditanya apakah pemilik Pelita, Nirwan Bakrie, tidak marah dengan perlakuan wasit pada Pelita di musim ini, Lalumara menuturkan bahwa Nirwan seorang yang menjunjung tinggi fair play. “Beliau suka menikmati pertandingan kami yang bagus. Tetapi saya tahu beliau pasti marah juga dengan perlakuan wasit pada kami,” ujarnya.
Lalumara menegaskan, timnya tetap akan menjunjung tinggi fair play meski sedang dalam posisi terjepit di zona degradasi. “Kami tidak akan mengotori prinsip-prinsip fairplay. Kami akan menjunjungnya,” katanya.
Sementara pelatih Jajang Nurjaman mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan dirinya menuding wasit Yandri yang mempin pertandingan itu telah disuap. “Saya tidak pernah menyebut kata suap dan Yandri. Tetapi memang saya menyatakan rendahnya kualitas wasit seperti itu yang membuat sepak bola Indonesia menjadi tidak maju,” katanya.
ARIS M