Share |

Juara Piala Indonesia Terancam Tak Dapat Jatah Play Off Liga Champions


Kompetisi tetap menyisakan permasalahan pelik. Status babak 8 besar milik Persikabo Bogor dan jatah klub Djarum Indonesia Super League (DISL) di Liga Champions Asia (LCA) terancam revisi.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengungkapkan, perubahan mendasar berpeluang terjadi pada kompetisi. Status Persikabo di babak 8 besar Divisi Utama bisa diubah.Posisinya berpotensi diberikan kepada PS Mojokerto Putra yang sebelumnya dieliminasi. Ini adalah imbas tekanan FIFA terkait kebijakan pengurangan angka Persikabo. Laskar Padjadjaran–– julukan Persikabo––tergabung di Grup A bersama Persiba Bantul,Persiram Raja Ampat, dan Semen Padang. Babak 8 besar Divisi Utama akan digelar pada 28 April–8 Mei. Nilai Persikabo wajib dikurangi lantaran memutus kontrak pemain secara sepihak.Mereka sebelumnya diklaim PSSI telah melunasi tunggakan gaji pemain Rp330 juta plus denda USD60.000 atau Rp546 juta (USD1 = Rp9.100). ’’Kami menyerahkan semuanya kepada PSSI.

Liga belum bisa berkomentar banyak.Tapi yang jelas, semuanya akan diputuskan cepat oleh mereka. Sebab, Rabu (21/4) jadwal babak 8 besar Divisi Utama dan DISL U-21 sudah dirilis,” ungkapnya. Bukan hanya penyelesaian kasus Persikabo dan PSMP,kompetisi juga masih menyisakan dilema. Liga kembali menegaskan, peluang klub Indonesia mendapat jatah kuota di LCA sangat berat. Sebab, mereka secara umum belum melakukan revisi kekurangan syarat lima aspek klub profesional. Status badan hukum klub belum berjalan sebagaimana mestinya.Joko menyatakan, mustahil klub akan memperbaiki kekurangan dalam waktu singkat. ”Kami tidak menjamin peringkat kompetisi akan tetap. Kalau turun, itu berpengaruh terhadap jatah di LCA,” tuturnya. Kepastian status DISL akan didapat setelah AFC selesai mengunjungi 18 klub,mulai 1–14 Mei selesai.

DISL saat ini berstatus grade B AFC dengan nilai 247,5 dari 500. Joko menyatakan,juara Piala Indonesia (PI) belum tentu mendapatkan kuota bermain di LCA. ’’Peluang kembali mendapat jatah di LCA sangat berat. Klub saat ini belum melakukan persiapan apa-apa. Tapi, semua masih mungkin diusahakan. Kalau sampai itu terjadi, kami tak bisa menjamin klub juara PI akan berlaga di LCA,”katanya. Sementara itu, PSSI batal merilis buku Visi 2020 Membangun Sepak Bola Indonesia Modern.Buku tersebut dinilai masih lemah lantaran belum memasukan kebutuhan dana selama setahun. ”PSSI akan merevisi beberapa hal seperti yang diminta dalam bedah buku ini tadi (kemarin). Ini sebagai koreksi. Tidak masalah karena saran-saran tersebut positif.

Bagaimanapun, kami berharap buku ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tandas Ketum PSSI Nurdin Halid. (wahyu argia)
Share on Google Plus

About 12paz