Share |

Arema Minta Jaminan Di Wamena


Skuad Singo Edan makin serius menghadapi pertandingan krusial melawan Persiwa “The Highlander” Wamena, hari Minggu tanggal 11 April mendatang di Stadion Pendidikan, Wamena. Belajar dari pengalaman Persisam yang babak belur di Wamena, Arema Indonesia telah melakukan berbagai upaya antisipasi. Singo Edan khawatir peristiwa serupa terulang sehingga menimbulkan kerugian ditengah upaya menambah poin di klasemen Indonesia Super League (ISL).
Rencananya, Arema Indonesia akan bertolak ke Wamena pagi ini melalui Bandar Udara Juanda. Tim tidak akan langsung bertolak ke Wamena, namun akan transit di Makassar demi menjaga kondisi. Usai latihan sore di Makassar, sekitar pukul 01.00 dinihari waktu Indonesia Tengah, Singo Edan baru berangkat menuju tanah Papua. Jadwal itu sudah matang dan benar-benar direncanakan jauh hari sebelum laga krusial itu mendekat. Arema memperhitungkan berbagai aspek, terutama kasus penganiayaan yang menimpa pemain Persisam. Agar peristiwa yang sama tak terulang, Manajemen Arema telah melakukan berbagai upaya khusus.
Manajer Arema Indonesia Mujiono Mujito mengatakan aspek keamanan merupakan hal yang paling menjadi sorotan Singo Edan. Sehingga, Arema secara pribadi sudah menghubungi Kapolda Papua agar memberi perhatian khusus laga tersebut. Tak sekadar pihak Kepolisian, Pemda setempat bahkan juga sudah dihubungi oleh Mujiono.
“Kita antisipasi peristiwa Persisam dengan menghubungi Pemda setempat melalui Bupatinya, bahkan Kapolda juga sudah kita hubungi,” aku Mujiono kepada Malang Post kemarin.
Mujiono cukup yakin laga yang berlangsung hari Minggu mendatang akan berlangsung aman dan damai. Terlebih lagi dia sudah mendapat kepastian bahwa Badan Liga Indonesia (BLI) akan mengirimkan tim khusus. Tim itu bertugas memantau pertandingan dan memperketat keamanan laga Persiwa versus Arema.“Insya Allah tak akan ada pemukulan, apalagi BLI juga akan mengirimkan tim khusus,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Mujiono selama ini hubungan Persiwa dan Arema sudah terjalin sangat baik. Persiwa Wamena akan memahami bahwa Arema bertandang ke Lembah Baliem bukan untuk berkelahi. Mujiono berharap pertandingan itu berjalan fair hingga akhir pertandingan.
“Saya akan berangkat kesana besok (hari ini), Arema ke Wamena bukan untuk berkelahi,” tegasnya.
Sementara itu Pelatih Arema Indonesia Robert “Meneer” Alberts amat mengharapkan pertandingan itu dipimpin wasit yang fair. Menurut Robert, kerusuhan bisa saja terjadi meski jumlah aparat keamanan ditambah. Pasalnya, massa penonton bisa terprovokasi oleh ulah wasit yang tidak fair.
“Ya kita harapkan wasit fair memimpin laga di Wamena, meski ada keamanan kalau wasit tidak fair sama saja,” tegas Robert usai memimpin latihan di lapangan Kusuma Agro Wisata Batu, kemarin.
Sebenarnya agar pertandingan berlangsung aman, Robert berharap laga krusial itu digelar di Malang. Namun demi menghormati janji dan jaminan dari tuan rumah, pihaknya tak keberatan laga digelar di Wamena. Mantan pelatih Sarawak FC itu meminta agar factor keamanan tetap menjadi prioritas.“Security must be priority,” tandasnya.
Berdasarkan catatan Malang Post, sebenarnya Arema dan Persiwa memiliki sejumput memory buruk di masa lalu. Saat laga babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) XIII/2007, dua kesebelasan terpaksa menghentikan pertandingan pada menit ke 70. Laga Persiwa Wamena versus Arema itu digelar di Stadion Brawijaya, Kediri pada 16 Januari tahun 2008 lalu.(ary/nug)
Share on Google Plus

About 12paz