Share |

Kalah Dari Psps , RD Fokus Benahi Finishing Touch


Usai mengalami kekalahan dari PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharudin Nasution, Sabtu (27/3), pelatih Rahmad Darmawan melakukan evaluasi secara keseluruhan. Salah salah satu penyebabnya adalah lemahnya finishing touch (penyelesaian akhir).

"Saya akan melihat kondisi para pemain. Bagaimana kondisi fisik dan kebugaran mereka usai menghadapi PSPS Pekanbaru," kata Rahmad Darmawan, Minggu (28/3).

Persoalan ini kembali dihadapi anak-anak asuh RD. Padahal masalah itu sepertinya sudah teratasi dengan kehadiran Pavel Solomin. Tetapi saat menghadapi PSPS Pekanbaru kemarin, ketajaman Kayamba dan gerakan cantik Pavel Solomin tidak mampu mengubah keadaaan.

“Kami akui, anak-anak banyak menciptakan peluang. Tetapi inilah hasilnya, kami tidak bisa menciptakan gol. Ke depan kami akan mencoba memperbaiki dari hasil ini,” kata Rahmad Darmawan.

Menghadapi PSPS kemarin, masalah klasik kembali mendera SFC, yakni kesulitan dalam menyelesaikan sejumlah peluang. Padahal di empat laga home, Laskar Wong Kito mulai menunjukkan ketajaman dengan produktivitas 10 gol dari 4 pertandingan.

SFC mampu mengalahkan Persema Malang 3-0, (13/3), menundukkan Selangor FA 6-1 (16/3), kemudian mengamahkan Arema (20/3) dan terakhir menundukkan tim kuat dari Vietnam, Becamex Binh Duong (24/3) masing-masing dengan skor 1-0.

Diungkapkan RD sapaannya, pada babak pertama SFC memang bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Namun di babak kedua SFC justru mengendalikan permainan. Banyak peluang mampu diciptakan.

Berdasarkan statistik pertandingan, SFC melakukan 9 tendangan ke gawang yang dijaga Dede Sulaiman, 4 tendangan bebas, 7 tendangan melenceng, dan 6 tendangan sudut. Dari semua tercata ada 3 peluang matang."Tetapi inilah sepak bola. Kadang kami prediksi banyak gol malah tidak bisa, begitu juga sebaliknya,” ujar RD.
Share on Google Plus

About 12paz