PSM menuai hasil buruk dalam empat laga terakhir. Tim berjuluk Juku Eja itu memetik hasil sekali menang, sekali seri, dan dua kali kalah. Terakhir, PSM dipaksa pulang dengan malu setelah kalah 1-2 oleh tuan rumah Persipura Jayapura (27/2).
Situasi itu membuat manajemen PSM meradang. Mereka berencana melakukan evaluasi terkait dengan kinerja pelatih Tumpak Sihite. Jika sampai pertandingan ketujuh putaran kedua PSM belum juga bisa terhindar dari zona degradasi, manajemen memastikan mengevaluasi pelatih.
''Kami ingin tanyakan kembali komitmennya untuk mengangkat prestasi PSM. Kami ambil mereka kan karena ada komitmen seperti itu,'' ujar Nurmal Idris, juru bicara PSM.
Apalagi, manajemen telah memenuhi rekomendasi pelatih untuk mendatangkan sejumlah pemain. Karena itu, target manajemen adalah PSM sudah harus keluar dari zona degradasi setelah melakoni tiga pertandingan berikutnya.
Agenda yang harus dilakoni PSM, melawan Persijap Jepara (6/3), Persela Lamongan (10/3), dan Persebaya Surabaya (14/3). ''Tiga partai berikutnya itu paling menentukan. Termasuk untuk mengukur peluang PSM keluar dari zona degradasi,'' kata Nurmal.
Demi merealisasikan ambisi tersebut, manajemen mematok target menang saat away ke markas Persijap dan Persela. Jika pada dua laga itu PSM gagal mendapatkan poin, apalagi sampai kalah, sangat sulit keluar dari zona degradasi. (sah/jpnn/ca)
