
Saling lempar antara supoter bola dengan warga kembali terjadi. Kali ini bobotoh Persib Bandung yang menaiki KA Pasundan dari Bandung menuju Surabaya dilempari warga di sekitar Sragen.
KA Pasundan jurusan Bandung-Surabaya melewati jalur selatan, melintas di wilayah Surakarta pada Sabtu (13/2/2010) petang. Kereta tersebut telah mendapat pengawalan khusus dari petugas PT KA. Ikut serta melakukan pengawalan adalah Kasi Ops PT KA Daops VI Yogyakarta, Sutrisno.
Menurut Sutrisno, aksi-aksi pelempara sporadis mulai terjadi ketika KA Pasundan memasuki Solo hingga melewati Karanganyar dan Sragen. Pelemparan itu dilakukan oleh anak-anak di bawah umur yang mungkin masih terbawa-bawa pada perseteruan antara warga dengan supoter Persebaya beberapa pekan lalu.
"Yang melakukan pelemparan tidak banyak, itupun dilakukan oleh anak-anak. Namun demikian, ada juga lemparan batu yang mengenai penumpang atau kaca jendela kereta sehingga ada kerusakan akibat pelemparan itu," papar Sutrisno.
Aksi warga tersebut memicu reaksi balik dari para bobotoh. Sesampai di Stasiun Kedungbanteng, stasiun kecil di perbatasan Sragen dengan Ngawi, puluhan bobotoh
beraksi. Mereka sempat turun dari kereta lalu menendangi motor-motor di area parkir stasuin. Sebagian lainnya melempari kaca stasiun hingga pecah.
"Kerusakan tidak seberapa parah, namum beberapa kaca pecah akibat pelemparan batu oleh penumpang KA Pasundan. Setelah itu mereka naik kereta lagi, menuju Surabaya," lanjut Sutrisno.
Sutrisno lebih lanjut mengkhawatirkan terjadinya saling serang yang lebih parah pada saat kepulangan bobotoh pada hari Senin nanti. Karena itu Daops IV Yogyakarta yang meliputi Solo dan Yogyakarta berharap rombongan bobotoh tidak dilewatkan jalur selatn saat kepulangannya nanti.
Sumber di Daops VI Yogyakarta juga menguatkan bahwa kemungkinan pihaknya akan segera mengirim telegram ke pejabat PT KA Daops VIII Surabaya, agar kepulangan bobotoh tidak melalui Surakarta. "Kemungkinan malam ini telegram tersebut akan dikrimkan ke Surabaya," ujar sumber di Daops IV.
(dtc/mbr)