Share |

Psm Pecat Hanafing


Manajemen PSM akhirnya mengambil sikap tegas. Hanafing yang selama ini mengarsiteki Syamsul Chaeruddin dkk, diberhentikan mulai hari ini, Jumat 22 Januari.

Pemecatan Hanafing diumumkan Manajer PSM Hendra Sirajuddin malam tadi di Hotel Pelangi Malang. Saat mengumumkan pemecatan Hanafing, Hendra didampingi Abdi Tunggal (asisten manajer Bidang Teknik), dan Faisal Maming (asisten manajer Bidang Umum dan Perlengkapan).

Hendra mengakui keputusan ini sangat berat mengingat PSM akan melakoni dua laga away yang berat. Namun karena PSM harus diselamatkan, maka mau tidak mau Hanafing harus diganti demi mencari suasana baru.

Menurut adik kandung Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin ini, pihaknya sudah meminta pendapat pemain senior, di antaranya Syamsul Chaeruddin, Handi Hamzah, Samsidar dan Christian Carrasco. Hasilnya, mereka tidak masalah dengan pemecatan Hanafing.

Menurut Hendra, Hanafing dipecat karena gagal mengantar PSM mengukir prestasi. Alih-alih bersaing di papan atas, PSM justru terjerembab di zona degradasi. Semua laga tandang berujung kalah, serta kehilangan sembilan poin laga kandang.

Apakah Hanafing akan betul-betul dibuang dari PSM, Hendra belum memberi jawaban pasti. "Kita akan gelar rapat pengelola lebih dulu. Semua personel manajemen akan kumpul di Malang. Ke mana dia akan ditempatkan, akan dibicarakan ulang. Yang jelas, dia bukan lagi pelatih PSM pada laga kontra Persema Malang dan Arema Malang," jelas Hendra.

Lantas, siapa yang akan mengarsiteki PSM saat menjalani dua laga tandang terakhir putaran pertama Indonesia Super League (ISL)? Hendra mengatakan, untuk sementara Abdi Tunggal akan bertindak sebagai caretaker sekaligus pengendali tim.

Dalam menjalankan tugasnya, minimal pada dua laga terakhir PSM, Abdi akan dibantu konsultan teknik PSM, Asgaf Razak, Imran Amirullah, Sudarno Beno dan Lukman Sulaiman. Selanjutnya, PSM akan segera mencari pelatih kepala definitif sebelum putaran kedua bergulir.

Sejauh ini, sejumlah calon disebut-sebut siap melatih PSM. Mereka itu, antara lain Tumpak Sihite, Bambang Nurdiansyah, dan Tony Ho. Namun, ketiganya belum bisa dipastikan karena baru dalam tahap negosiasi.

Tumpak dianggap terlalu tua, sementara kualifikasi Bambang Nurdiansyah tidak jelas. Pengalaman Bambang pada dua klub sebelumnya, yakni Arema Malang dan PSIS Semarang, cukup meragukan pengelola PSM. Jalan terbaik adalah tetap melirik pelatih lokal di Makassar.

Pulang ke Surabaya

Usai mendengar pemecatan dirinya, Hanafing langsung mengurung diri di kamar 123, tempatnya menginap selama di Malang. Meski begitu, dia masih bersedia menerima Fajar yang mengonfirmasinya.
"Kalau pemecatan ini disampaikan sore tadi, ya dari tadi saya ke Surabaya. Insya Allah besok pagi saya pulang," katanya dengan nada bergetar.

Malam tadi, dia memang masih menginap di Hotel Pelangi karena baru mengetahui pemecatan dirinya pada pukul 22.00 Wita. Sore harinya dia bahkan masih sempat memimpin latihan PSM di Lapangan Usman Harun TNI-AL Malang.

Saat ditanya soal pemutusan kontraknya, Hanafing hanya berharap agar sisa kontraknya diperhatikan. Minimal, dia diberi pesangon satu bulan gaji. "Ya, paling tidak manajemen kasih saya pesangon satu bulan gaji. Saya kira itu cukup fair," ucapnya.

Soal rencana dia akan dikembalikan ke posisi sebagai pelatih U-21, mantan pemain Niac Mitra Surabaya ini mengaku belum memikirkannya. "Saya mau tenang-tenang dan kumpul keluarga dulu. Sudah lama saya tinggalkan keluarga. Adapun rencana ke depan, belum saya pikirkan," ungkapnya. (*)
Share on Google Plus

About 12paz