Share |

Rahmad Akui Kecolongan, Subangkit Puji Pemain


Gol semata wayang M. Kamri pada menit 90 ke jala Sriwijaya FC, menurut pelatih Laskar Wong Kito, Rahmad Darmawan (RD) adalah kesalahan kolektif sehingga perlu mendapat evaluasi saat dijamu Persema Malang di Stadion Gajayana, Minggu (20/12/2009).

Seperti diketahui, dalam laga yang berjalan cukup menarik tersebut, kedua tim sama-sama bermain offensif dan berakhir 1-0 untuk tuan rumah. "Dalam dua pertandingan terakhir, kita selalu kemasukan pada menit terakhir. Ini perlu kami evaluasi," kata Rahmad Darmawan.

Dilanjutkanya, pertandingan tersebut idealnya berakhir seri 0-0, sebab baik Sriwijaya FC maupun Persema memperagakan strategi dan taktik yang saling menutupi dan saling menyerang. "Idealnya pertandingan ini seri, tapi inilah bola. Kita menerima kenyataan ini," jelasnya.

Diungkapkan, kekhawatirannya di lini tengah sangat terbukti, Persema memiliki pemain tengah yang sangat bagus dan mempunyai tendangan yang baik. "Apa yang kami gambarkan terbukti, pemain tengah Persema sangat baik dan kompak. Persema sangat disiplin dan sabar. Meski untuk kesabaran dan kedisiplinan sama-sama, nampak baik pada tim kami maupun tim lawan," terangnya.

Dituturkan kekalahan 1-0 dari Persema tidaklah ada kesalahan dari pemainnya. "Kalau tanya siapa yang salah saya katakan, ini kesalahan kolektif. Kalau orang perorang tidak ada, anak asuh saya sudah maksimal dalam bertanding mereka displin mereka telah mengikuti instruksi pelatih. Hanya kita kecolongan saja," urainya.

Rahmad dalam kesempatan ini juga menyampaiakan keadaan Hendro Kartiko yang pada menit 59 menabrak tiang gawang sebelah kiri karena berusaha menangkap bola tendangan Bripma Pepito dan sempat dilarikan ke RSSA. "Keadaan Hendro baik-baik saja dia mengalami robek di pelipis sebelah kanannya. Dan sudah mendapatkan perawatan dari tim medis," ujarnya.

Sementara itu, pelatih Persema Malang, Subangkit mengatakan kemenangan atas Sriwijaya FC karena kedisplinan dan kesabaran pemainnya. "Peluang banyak dan tidak tercipta gol, namun karena kami lebih disiplin dan sabar maka kami bisa menciptakan gol. Ini sepakbola apapun bisa terjadi. Saya ucapkan terima kasih pada semuanya," tutur Subangkit.

Subangkit juga menolak jika Jairon Feliciano dikatakan bermain jelek. Namun, ditariknya Jairon Feliciano pada menit 30 oleh Iswandi Dai bertujuan agar pemain lawan, Zah Rahan pasti akan ke tengah. "Kita berhasil menarik Zah Rahan ke tengah sehingga kita yang menguasai. Ini bagian dari strategi, jadi bukan Jairon Feliciano bermain jelek," urai Subangkit. [mad/kun]
Share on Google Plus

About 12paz