
Panpel pertandingan PSM tak menyerah. Sejumlah upaya coba ditempuh agar sanksi laga tanpa penonton saat PSM menjamu Persija, 25 November, bisa diundur ke pertandingan kandang berikutnya. Alasannya, partai versus Persija merupakan big match dan berpotensi menjadi sumber pemasukan bagi tim.
Rencananya, panpel akan menyurat langsung ke Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Panpel berharap kebijaksanaan pihak PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia. "Ya, ada rencana seperti itu. Tapi kita akan rapat dulu," ujar ketua bidang pertandingan dan teknik panpel PSM, Arifin, Senin, 16 November.
Menurut Arifin, PSM akan sangat dirugikan jika sanksi tanpa penonton harus berlaku saat menjamu Persipura. Kesempatan meraup keuntungan untuk membantu keuangan tim akan hilang. Pertemuan PSM dengan Persija yang notabene menjadi musuh bebuyutan, diyakini akan menyedot animo penonton.
Langkah ini menjadi salah satu upaya alternatif yang bisa dilakukan. Sebab sebelumnya, Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, sudah menegaskan bahwa sanksi tanpa penonton untuk PSM tetap diberlakukan saat menjamu Persija.
Menurut Hinca, kebijakan seperti itu sudah menjadi sebuah ketetapan dalam hukum sepak bola. "Sanksi dijatuhkan dan efektif berlaku di pertandingan terdekat," kata Hinca. Artinya, hukuman tanpa penonton akan diberlakukan pada 25 November nanti.
Tapi panpel PSM tetap berharap ada keajaiban. Apalagi, masih ada waktu sepekan lebih untuk melakukan lobi sebelum pertandingan menghadapi Persija digelar. Di lain pihak, kalangan suporter juga sudah menyatakan sikap mendukung upaya panpel untuk pengunduran sanksi.
Seperti diketahui, panpel dikenakan sanksi satu kali pertandingan tanpa penonton dan denda Rp 20 juta. Sanksi tersebut merupakan buntut terjadinya keributan saat PSM menjamu PSPS Pekanbaru, 3 November lalu. (zul)