
PT Djarum Indonesia menaikkan nilai kontrak Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 sebesar Rp 2,5 miliar dari musim sebelumnya yakni Rp 35 miliar. Kenaikan nilai ini sebagian besar akan dialokasikan untuk dana komunikasi media dan pelaksanaan perang bintang LSI senior dan U-21.
Selain kenaikan nilai, Djarum juga telah mengikatkan diri kepada kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini selama dua musim. "Total nilai kontrak yang kami sepakati untuk dua musim adalah Rp 75 miliar, dengan rincian Rp 37,5 miliar per musimnya," ujar Senior Brand Manajer PT Djarum Handojo.
Kecilnya kenaikan nilai kontrak ini, menurut Handojo, dinilai dari progress LSI sepanjang musim lalu. "Dilihat dari jadwal, pelaksanaannya amburadul. Namun, jika dilihat dari kemajuan infrastruktur hampir seluruh klub kini sudah memiliki sarana stadion yang memadai, selain jumlah peserta dan sistem yang pada tahun keempat ini jauh lebih baik. Ini yang menjadi pertimbangan kami untuk menaikkan nilai kontrak. Kontrak sendiri akan dialirkan dalam lima
tahap," katanya.
Kenaikan nilai kontrak ini juga dibarengi dengan sejumlah kewajiban, untuk mengantisipasi adanya kerugian yang disebabkan pertandingan seperti musim lalu. "Ada perjanjian, dengan sanksi-sanksi tertentu yang harus dijalankan jika ternyata ada pertandingan yang tidak bisa dijalankan. Kami menoleransi minimal kegagalan lima persen dari total laga yang akan berjalan yakni 306 pertandingan," kata Handojo.
Menurut dia, sanksinya semacam penalti, dengan nilai yang berbeda untuk masing-masing pertandingan. "Ini akan diperhitungkan pada akhir kompetisi. Jika kegagalan penyelenggaran pertandingan melebihi lima persen, akan ada sejumlah dana tertentu yang tidak akan kami berikan ke Liga. Namun, itu tergantung dari sebab akibat, baik dari faktor eksternal maupun internal, seperti kebijakan pemerintah, bencana alam, dan perizinan," tuturnya. (A-161/A-147)***