
PSM Makassar gagal memaksimalkan laga kandang perdana musim ini. Bertanding di Stadion Andi Mattalatta malam tadi, skuad besutan Hanafing bahkan nyaris menanggung malu saat menjamu Juara Copa Dji Sam Soe musim lalu, Sriwijaya FC. PSM harus puas berbagi angka 1-1.
Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya sempat membuat ribuan suporter PSM terhenyak. Itu setelah gelandang Zah Rahan Krangar, sukses memperdaya penjaga gawang PSM, Samsidar, di menit ke-76. Beruntung, eksekusi penalti Handi Hamzah dua menit berselang, mampu menyamakan kedudukan, sekaligus menyelamatkan timnya dari kekalahan.
PSM sebenarnya punya peluang untuk memimpin lebih awal. Hanya saja, Christian Carrasco gagal memaksimalkan hadiah penalti yang diberikan wasit pada menit ke-49.
Meski hanya mampu meraih hasil imbang di depan pendukung sendiri, kubu PSM mengaku puas. Alasannya, Sriwijaya tampil bagus. Sang arsitek Hanafing menilai bahwa anak asuhannya mulai menemukan kekompakan.
"Anak-anak mulai kompak. Perlahan tapi pasti, tim ini mulai menemukan ritmenya. Sebagai langkah awal, hasil imbang ini sudah bagus. Ini akan menjadi modal bagi kami untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya," ucap Hanafing, usai pertandingan.
Manajer PSM, Kadir Halid menilai bahwa timnya tampil nervous pada babak pertama. "Itu yang membuat Sriwijaya leluasa melancarkan serangan demi serangan. Beruntung pada babak kedua anak-anak bisa tampil lebih percaya diri," katanya.
Raihan satu poin menempatkan PSM di urutan keempat klasemen sementara. Namun, posisi Pasukan Ramang sangat mungkin tergeser pada Rabu, 14 Oktober mendatang. Saat itu, tim-tim lainnya juga telah melakoni pertandingan. Kecuali PSM mampu meraih poin absolut saat menjamu Persib Bandung yang malam tadi takluk 0-2 dari Persiba.
Tempo Tinggi
Laga PSM versus Sriwijaya berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua kubu memperagakan permainan bola cepat dan kombisasi bola-bola panjang. Pada babak pertama, Sriwijaya lebih menguasai pertandingan. Namun, Keith Kayamba Gumbs dkk belum mampu memaksimalkan peluang.
Baru pada babak kedua PSM keluar dari tekanan. Masuknya penyerang muda, Fadli M menggantikan Yudi Kenci, membuat serangan PSM lebih variatif. Sayang, peluang demi peluang juga belum mampu dimaksimalkan. Termasuk penalti pada menit ke-49 yang dieksekusi mantan pemain Persim Maros, Carrasco.
Beruntung, gol Zah Rahan di menit ke-76 tidak membuat mental pemain-pemain PSM down. Melalui serangan balik, PSM kembali mendapat hadiah penalti setelah gelandang muda PSM, Diva Tarkas, diganjal Ponaryo Astaman. Kali ini, Handi Hamzah yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan.
Pelatih Sriwijaya, Rahmad Darmawan, enggan mengomentari dua penalti yang didapat tuan rumah. "Biarlah Allah yang tahu. Yang pasti, saya cukup puas dengan performa tim asuhan saya. Namun, mereka belum bisa menjaga ritme permainan saat menguasai pertandingan. Ini yang masih perlu dibenahi," kata perwira TNI AL berpangkat kapten itu. (aci-zul)