Share |

Prediksi Juara 09/10: Back-to-Back Papua ?


Gong Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 bakal resmi ditabuh pada 11 Oktober. Djarum, yang kembali menjadi sponsor ajang ini dengan menggelontorkan dana Rp 37,5 miliar, tentu berharap besar kompetisi ini sukses tanpa meninggalkan kesan buruk sepertitahun-tahun sebelumnya.Beberapa janji PT Liga Indonesia agar kompetisi jadi profesional diharapkan Yunanto Ali, Direktur PT Zenta Hintawasana, pelaksana promosi Djarum, berjalan maksimal. Jadwal rapi, minim kerusuhan, serta izin pertandingan lancar adalah beberapa poin utama harapan mereka. “Saya yakin itu bisa diwujudkan, melihat kinerja mereka beberapa musim terakhir,” ujar Yunanto.

Di samping pelaksanaan, harapan besar munculnya persaingan ketat sepanjang musim ini pun mencuat. Keuntungan satu tim karena jadwal lancar dan tim yang dirugikan karena jadwal tersendat diharapkan tak ada lagi.

Meski begitu, Persipura, yang musim ini tak melakukan banyak perombakan pemain, rupanya masih dijagokan bakal jadi juara lagi. Mutiara Hitam diunggulkan mampu mempertahankan gelar juara dua kali berturut yang selama ini tak bisa dilakukan klub-klub lain. Back-to-back champion sejak kompetisi LI digelar 1994 hingga kini belum ada lantaran performa banyak tim juara cenderung menurun pada musim berikutnya.

Makin Solid
Namun, sinyal berbeda ditunjukkan Persipura. Apalagi dalam Piala Super, Rabu (7/10), mereka mampu unggul 3-1 atas Sriwijaya FC di Makassar, yang diprediksi banyak pihak bakal menjadi pesaing utama.

Kondisi ini memang beralasan lantaran Jacksen F. Tiago hanya kehilangan pemain asing seperti Ernest Jeremiah dan David da Rocha, tapi sudah mengikat tiga pemain jadi, seperti Erol Iba (Pelita Jaya), Hendra Ridwan (Arema), dan Jhon Scarlet (Persela). Sisanya Jacksen melakukan peremajaan dengan mempromosikan dua pilar Persipura U-21 musim lalu, David Lally dan Brian Sainyakit.

“Secara keseluruhan tim ini tak banyak berubah. Saya sengaja melakukan itu agar irama tim tetap harmonis. Saya hanya membuat program spartan karena kami harus berlaga di tiga ajang: LSI, Copa, dan LCA. Bagi saya pribadi, tiga agenda itu sama-sama penting. Soal gelar juara, kami akan meraihnya secara bertahap sesuai kesempatan yang kami peroleh,” tutur pelatih asal Brasil itu.

Pengakuan atas soliditas rival juga muncul dari Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC. "Masuknya pemain baru saya kira akan membuat mereka lebih tajam di lini depan," sebut Rahmad.

Mantan pelatih Persmin Minahasa, Djoko Malis, juga menilai perseteruan antara Persipura dan Sriwijaya ini rasanya akan terus berlanjut, bahkan makin panas. “Namun, mereka harus juga mewaspadai tim-tim promosi macam Persebaya dan Persisam. Sementara itu, Persib pun tak bisa dipandang sebelah mata. Kekuatan mereka tak banyak berubah,” analisis Djoko.

Para petinggi PT LI pun menyebut hal sama. “Salah satu syarat tim menjadi bagus dan juara adalah soliditas, skill pemain bagus, dan tak ada kendala nonteknis, tim mana pun bisa juara jika bisa melampaui ini,” jelas Andi Darussalam Tabusala, Dirut PT Liga Indonesia. Andi pun menolak keras adanya anggapan bahwa penentuan juara sudah dilakukan bahkan sebelum kompetisi berlangsung.

Memang soliditas sebuah tim rasanya jadi salah satu jaminan paling tinggi agar tim tersebut tampil stabil. Hanya sayang di Indonesia, hal itu sulit ditemui lantaran banyak tim cenderung melakukan tambal sulam secara besar-besaran dari musim ke musim. Kondisi itu bisa terjadi lantaran minimnya perencanaan klub-klub tersebut, selain tidak ada kepastian jaminan dana bakal langgeng dalam sebuah klub.

Share on Google Plus

About 12paz