Share |

Pipat Thonkanya : Liga Indonesia Gila !!


EMPAT laga dan hanya mencetak tiga gol. Itulah kondisi Persisam Putra saat ini. Kemandulan lini depan menjadi sorotan, terutama setelah keok atas Arema Indonesia. Tapi sejak kemarin, satu striker Asia asal Thailand sudah tiba di Kota Tepian. Pipat Thonkaya, menjadi harapan anyar manajemen dan seluruh pencinta Persisam Putra, agar mandulnya barisan depan bisa teratasi di partai-partai mendatang.

"SAYA datang ke Indonesia karena ingin mencari suasana beda dengan negara saya," kata Pipat, saat bertemu dengan harian ini kemarin siang di Hotel Andhika, tempatnya menginap bersama pemain asing Persisam Putra lainnya. Raut kelelahan masih terlihat di wajah pemain dengan tinggi 1,78 cm ini. Hal ini sangat wajar, karena Pipat langsung bertolak ke Jakarta usai menjalani laga terakhirnya bersama Thai Port, klubnya di Thailand. Pipat juga langsung menjalani tes kesehatan yang dilakukan di PT Liga Indonesia.

"Yes, I'am tired," ujarnya saat ditanyakan apakah masih lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

Kesan sederhana sangat terlihat dari diri Pipat. Hal tersebut dituturkan Rina, salah seorang agen dari PT Indo Bola Mandiri yang menemani Pipat ke Samarinda. Menurut Rina, Pipat tak banyak tingkah, namun siap memberikan semua kemampuannya di lapangan.

"Dia tak cerewet seperti kebanyakan pemain asing lain. Kesan baik dan ramah justru sangat terlihat darinya. Saya sempat kaget, ketika jalan di Thailand dia turun dari mobil untuk menolong orang yang mobilnya mogok," kata Rina.

Saat bertemu bersama General Manager, Aidil Fitri serta sekretaris H Arna Effendi, Pipat mengaku senang dengan suasana Samarinda. Bahkan kekaguman langsung diutarakannya ketika melihat kondisi Kota Tepian.

"Very nice," katanya singkat.

Saat ditanyakan mengapa lebih memilih klub Indonesia sebagai salah satu jalur karirnya, Pipat mengatakan kalau ia senang melihat atmosfer sepak bola di Indonesia. Kehadiran penonton yang jumlahnya ribuan, membuatnya bersemangat memperlihatkan kemampuan.

"Di Thailand saya sudah mendapatkan semuanya. Saya sudah merasakan juara Liga dan meraih Golden Boat (sepatu emas) 2007 lalu, saat saya mencetak 21 gol bersama BEC Tero Sasana. Saya mau cari suasana beda," katanya.

Itulah sebabnya ia memilih Indonesia, khususnya Samarinda untuk menunjukan kemampuan. Selain itu, nilai kontrak yang dianggap lumayan membuatnya rela meninggalkan keluarga di Bangkok. Menurut keterangan, Pipat mendapat nilai kontrak hingga Rp1,1 miliar untuk satu musim.

"Sepak bola Indonesia "gila", terutama penontonnya. Di Thailand penonton jarang memenuhi stadion, tapi di Indonesia beda. Saya mau memberikan sesuatu pada tim saya," paparnya.

Jadi pencinta Elang Borneo, tunggu saja aksi Pipat saat Persisam Putra bertemu Persijap yang rencananya akan disiarkan secara langsung. (supiannur)

Share on Google Plus

About 12paz