Share |

Meski Lolos Ke Semifinal , Persib Mundur Dari Liga Jatim


Persib Bandung dipastikan mundur dari turnamen Liga Jatim 2009, kendati berhasil lolos ke babak semifinal. Keputusan ini diambil oleh manajer Persib sendiri, Umuh Muhtar, dengan alasan yang sangat logis. Rombongan Persib dipastikan akan kembali ke Bandung melewati Surabaya. Keputusan ini memang telah diduga sebelumnya. Jadwal Liga Jatim yang sangat padat dan mepetnya waktu persiapan Persib menghadapi Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 menjadi alasannya.

Umuh Muhtar sebagai orang yang bertanggung jawab mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak bermaksud merusak fair play dan hubungan Persib dengan tim Jawa Timur, khususnya Persebaya. Keputusan ini diambil semata untuk menghindari pemain dari kelelahan dan cedera. Belum lagi, Persib mempunyai agenda dan persiapan tersendiri menghadapi LSI yang akan dimulai 11 Oktober 2009.

“Kami tidak ingin mencederai fair play, tetapi ini semata-mata alasan teknis takut cedera,” kata Umuh, Sabtu 3 Oktober 2009.

Berbeda dengan sikap sebelumnya, panitia Liga Jatim 2009 akhirnya memperbolehkan Persib untuk mundur. Telah kita ketahui bahwa sebelumnya, panitia meminta ganti rugi jika Persib memutuskan mundur dari 8 besar turnamen tsb.

Selain dengan pihak panitia penyelenggara, pihak manajemen Persib sendiri telah berkomunikasi dengan pihak konsorsium dan mereka pun menerima alasan logis yang diungkapkan Umuh

“Anggota konsorsium mengerti dengan kondisi yang ada saat ini, sehingga tidak menyalahkan keputusan yang saya ambil ini. Panitia penyelenggara pun memaklumi langkah yang diambil Persib dan tidak akan memberikan denda apa pun sebagai konsekuensi mundurnya kita dari ajang ini,” tutur Umuh.

Tim Persib sendiri dijadwalkan akan melakukan peluncuran resmi tim Persib tanggal 8 Oktober 2009 dan besoknya, 9 Oktober 2009, Persib akan langsung bertolak ke Balikpapan untuk menghadapi tuan rumah Persiba di LSI 2008/2009, 11 Oktober 2009.

Turnamen Liga Jatim 2009 memang harus ditinggalkan, akan tetapi Persib sudah memetik beberapa pelajaran berharga di turnamen tersebut, dan hal tersebut diakui pula oleh Jaya Hartono.

Keputusan ini harus didukung sepenuhnya oleh bobotoh. Bagaimanapun, pemain Persib adalah manusia. Walaupun mereka dibayar untuk bermain, akan tetapi selayaknya manusia, mereka mempunyai keterbatasan fisik dan stamina juga. Mereka bukan mesin yang harus terus bekerja.

Share on Google Plus

About 12paz