Share |

Usaha Pertama Perdamaian Persija Gagal


Usaha untuk mendamaikan pihak yang bertikai di tubuh internal klub Persija Jakarta menemui hambatan.

Pasalnya acara silahturahmi yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Minggu 2 Agustus 2009 batal dilaksanakan. Ini karena mantan ketua umum Persija, Marsma TNI Anggoro berhalangan hadir. Padahal kehadiran sesepuh The Jak ini adalah kunci utama diskusi antar anggota yang tengah berkonflik.

"Pak Anggoro berhalangan hadir karena urusan KASAU (Kepala Staf Angkatan Udara). Maka itu hari ini tidak pertemuan atau diskusi apa pun," ujar ketua Persija Perjuangan, Biner Tobing pada wartawan.

"Rencananya akan kembali diadakan acara diskusi yang dibuat oleh beliau," tambahnya.

Batalnya kedatangan Anggoro juga membuat Tobing melarang wartawan untuk melakukan wawancara. Alasannnya, hal itu akan menimbulkan kebingungan pada masyarakat. Apalagi karena belum ditemukannya solusi atas konflik di tubuh Persija.

Konflik ini sendiri bermula atas kedatangan seorang investor baru, Edy Joenardy. Pengusaha itu berencana mengucurkan dana Rp 25 miliar selama lima tahun.

Namun pengurus PT Persija Jaya mendapat tantangan dari lima klub internal Persija, yakni Mahasiswa, Pratama, MBFA, Herkules, Metros. Kelimanya kemudian menamakan diri sebagai Persija Perjuangan. Mereka menuntut kejelasan mengenai keberadaan PT Persija Jaya termasuk soal pembagian saham.

Edy yang tidak mau mengambil resiko dengan keadaan ini, meminta agar Macan Kemayoran menyelesaikan masalahnya dalam waktu 10 hari. Acara silahturahmi hari ini adalah salah satu cara resolusi konflik tersebut. Sayangnya, hal ini batal terlaksana.

• VIVAnews
Share on Google Plus

About 12paz