PT Persib Bandung Bermartabat meluncurkan "Persib Card" untuk mendukung langkah tim "Maung Bandung" itu pada Indonesia Super League (ISL) 2009-10 dalam suatu acara di Pendopo Walikota Bandung, Kamis (20/8) malam.
"Persib Card" merupakan salah satu bentuk program yang ditawarkan oleh PT Persib Bandung Bermartabat kepada masyarakat umum atau "bobotoh" untuk berpartisipasi dan berperan aktif mengantarkan Persib Bandung berlaga di ISL 2009-10 dan Piala Indonesia 2009-10. "Persib Card" diluncurkan kepada publik dalam empat jenis kartu yakni Platinum senilai Rp10 juta per tahun, Gold Rp5 juta, Silver Rp1 juta dan Blue senilai Rp100 ribu per tahun.
"Persib Card menjadi modal untuk mendapatkan data statistik yang meliputi jumlah ’bobotoh’ tercatat berdasar usia, jenis kelamin, profesi, domisili, dan data lainnya yang berharga dan memperkuat posisi tawar Persib," kata Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) H Umuh Muhtar.
Para pemilik kartu Persib itu akan mendapatkan beberapa manfaat sesuai dengan kategori kartu yang dimilikinya, antara lain tiket VIP, kostum Persib, syal, asuransi kecelakaan dan diskon belanja di gerai berlogo EC. PT Persib Maung Bermartabat melakukan ekspos pertama dengan memaparkan rencana bisnis Persib untuk beberapa tahun ke depan sekaligus menjaring sponsor untuk musim depan.
"Persib didorong untuk mandiri, namun di sisi lain kami masih berharap Pemkot Bandung tidak lepas tangan dan tetap membantu Persib, bagaimanapun caranya," kata H Umuh Muhtar.
Menurut Umuh, Persib saat ini menjadi salah satu dari dua peserta ISL 2009-10 yang hingga saat ini belum mendapat bantuan dana dari pemerintah alam hal ini Pemkot Bandung. Padahal beberapa waktu lalu sudah ada kesepakatan antara PSSI dan Mendagri tentang bantuan dana pemerintah daerah untuk tim ISL 2009-10.
"PT Persib saat ini baru berusia tiga bulan, namun sudah dihadapkan dengan persiapan tim. Kami akan berusaha maksimal. Kami optimistis PT Persib Bandung Bermartabat akan mandiri pada 2013 mendatang," kata H Umuh Muhtar.
Untuk membiayai Persib Bandung dan penyelenggaraan pertandingan musim depan membutuhkan anggaran sekitar Rp31 miliar. Berbagai prospek bisnis mendukung PT Persib Bandung Bermartabat juga dipaparkan mulai dari penjualan merchandise aksesoris Persib, boneka hingga potensi bisnis lainnya dengan melibatkan peran serta pengusaha dan "bobotoh" Persib.
Hadir pada acara itu Wakil Walikota Bandung H Ayi Vivananda, Ketua Kadin Jabar H Agung Suryaman Soetrisno, Ketua Dispora Jabar H Amung Ma’mun, serta sejumlah pengusaha Jawa Barat dan Kota Bandung.
Ketua Kadin Jawa Barat H Agung Suryamal berkomitmen untuk membantu Persib Bandung dengan merangkul pengusaha yang menjadi anggota Kadin Jawa Barat.
"Persib bukan hanya milik Kota Bandung namun sudah menjadi milik masyarakat Jawa Barat. Persib punya potensi besar dan saya yakin PT Persib Bandung Bermartabat akan memotori kemandirian Persib ke depan," kata Agung Suryamal.
Sementara itu Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda mengingatkan para pengusaha bahwa Persib Bandung tidak akan mengemis dana, namun digelar dalam bentuk kemitraan dan partisipasi.
"Persib tak akan minta dana ke pengusaha. Yang diperlukan adalah partisipasi Anda sebagai warga Kota Bandung," kata Ayi.
Sedangkan terkait bantuan dana APBD untuk Persib, kata Ayi pihaknya menunggu surat edaran resmi dari Mendagri tentang bantuan untuk tim ISL 2009-10. Ia mengakui telah ada kesepakatan lisan antara PSSI dan Depdagri tentang bantuan dana untuk tim, namun Pemkot butuh surat edaran atau legal hukum untuk bantuan itu.
"Meski sudah ada kesepakatan lisan, perlu ada Surat Edaran Mendagri untuk mengunakan dana itu. Pemkot Bandung siap mengucurkan bantuan dengan syarat ada surat yang berkekuatan hukum yang dikeluarkan Depdagri yang mengatur hal itu," kata Ayi Vivananda.
Dia menyebutkan, secara historis Persib Bandung tidak akan bisa terpisahkan dari Pemkot Bandung sehingga pihaknya akan berusaha membantu Persib.
"Persib akan segera memiliki stadion bertaraf internasional, namun apalah artinya stadion kalau Persib tidak bertanding. Fokus saat ini konsentrasi bagaimana agar Persib tetap bermain, karena syarat jadi juara adalah mengikuti setiap pertandingan," kata Ayi. [ant/kompas]