Share |

Bendol Mendua, Timnas Terancam


Persija Jakarta semakin serius mendekati Benny Dollo. Pelatih tim­nas PSSI itu diproyeksikan menjadi direktur teknis Persija. Kedua kubu sudah melakukan pembicaraan intensif. Bahkan, untuk memuluskan ikatan kerja sama itu, PSSI pun digerilya.

'Tadi pagi (kemarin pagi, Red) Benny Dolo menelepon saya untuk membicarakan hal tersebut,' ungkap Nugraha Besoes, sekretaris umum PSSI, kemarin (27/8).

Dia mengungkapkan, setelah Bendol -sapaan akrab Benny Dolo- menghubungi­nya, hal yang sama dilakukan pihak Persija lewat Ketua Pengcab PSSI Jakarta Mu­hayat. Inti pembicaraannya sama.

'Saya akan bicara dengan mereka. Untuk saat ini, saya belum bisa mengatakan de­tail posisi Benny Dolo. Nanti, setelah saya bicara dengan mereka, saya akan je­­­laskan hasilnya. Yang pasti, dia masih pe­latih timnas,' tegas Nugraha.

Di sisi lain, Bendol tidak memungkiri bah­wa dirinya bakal berlabuh ke Persija. Pe­latih berusia 58 tahun tersebut menyata­kan bahwa posisinya di skuad Macan Ke­ma­yoran -julukan Persija- adalah sebagai direktur teknis.

Bagi Bendol, hal tersebut bukan sesuatu yang salah. 'Kalau saya berada di lapangan, jelas salah. Tapi, sebagai direktur teknik, ten­tu tidak. Makanya, saya nanti mengisi po­sisi direktur teknis tersebut di Persija,' ung­kap Bendol kepada Jawa Pos. Bendol merasa punya tanggung jawab un­tuk membantu Persija dalam situasi se­perti ini. Sebab, dirinya pernah dibesarkan oleh Persija.

'Status saya tetap pelatih timnas. Keber­adaan saya di Persija hanya membantu. Itu bukan sesuatu yang salah. Kalau nanti kontrak saya di timnas habis, mungkin ce­ri­tanya akan lain. Saya bisa berada di la­pangan (pelatih Persija),' ujarnya.

Jika benar Bendol merangkap jabatan, tidak tertutup kemungkinan ambisi Indonesia lolos ke Piala Asia 2010 bakal kandas. Sebab, tugas Bendol kini cukup berat. Sebelum kontraknya habis pada 31 Januari 2010, Bendol punya tugas membawa Indonesia da­lam tiga partai Pra-Piala Asia 2010. Yakni, melawan Kuwait (14 dan 18 November 2009) dan Oman (6 Januari 2010).

'Kami tidak ingin Indonesia gagal ke Piala Asia 2011. Karena itu, pada prinsipnya, pelatih timnas tidak boleh merangkap po­sisi di klub. Jika rangkap, tentu akan ada ba­nyak konflik dan itu membahayakan untuk timnas,' tegas Nugraha. [fim/ca/jawapos]
Share on Google Plus

About 12paz