Share |

Tugas Ganda Syamsul di PSM Makassar


Di PSM Makassar, Syamsul Haeruddin tak sekadar kapten. Ia juga jadi ikon sekaligus `perekat` antar pemain di Juku Eja.

Buktinya, usai pelatnas Pra Piala Asia, gelandang energik ini langsung mendapat `tugas` dari Kadir Halid, manajer PSM, untuk `merayu` pemain buruan, khususnya pemain lokal.

"Ya, saya memang meminta Syamsul untuk meyakinkan mereka," ujar Kadir kepada GOSport usai latihan perdana PSM, Rabu 22 Juli 2009, di Lapangan Karebosi.

Menurut Kadir, pihaknya memang harus bergerak cepat menyusul kemungkinan hengkangnya dua pilar, Samsidar dan Irsyad Aras ke Bontang FC. Kedua mantan pemain timnas ini dikabarkan sudah menerima draft kontrak dari Bontang. Sebelumnya, dua pemain inti musim lalu, Ahmad Amiruddin dan Rahmat Latief sudah berlabuh ke Persiram Raja Ampat.

Sebagai langkah antisipasi, via Syamsul, pengelola intensif mendekati M Ilham (Persija Jakarta). Kebetulan, pemain berdarah Sulbar ini memang berniat ke PSM. Menariknya, untuk bernegosiasi dengan PSM, Ilham menyerahkan sepenuhnya ke Syamsul.

"Saya sih berharap Irsyad tetap di PSM, saya yakin tim ini bisa lebih baik dari musim lalu kalau Ilham bergabung. Begitu pun dengan Hendra Ridwan dan Zulkifli," ujar Syamsul.

Karena itu, ia berharap, manajemen dibawah komando Kadir, memberi kontrak yang pantas buat mereka. Ketika ditanya soal kontraknya sendiri, Syamsul menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Seperti diketahui kontrak Syamsul musim lalu sebesar Rp 875 juta.

"Kalau tetap alhamdulillah. Turun juga ngga apa-apa. Saya mengerti kesulitan dana yang dialami PSM," katanya.

Tunggu BLI

Kadir sendiri enggan bicara banyak soal kontrak. Ia mengaku masih menunggu regulasi terbaru dari Badan Liga Indonesia (BLI) soal pembatasan kontrak pemain. Dimana hanya pemain yang berstatus timnas yang berhak mendapat kontrak maksimal Rp 500 juta. Sedang, kontrak pemain asing paling besar Rp 600 juta.

"Saya berharap regulasi ini cepat turun. Sehingga klub dan pemain juga terlindungi," papar Kadir.

Ia merujuk kasus musim lalu. Dimana sebagian besar kontestan Liga Super Indonesia terjerat krisis dana karena `memanjakan` pemain dengan kontrak menggiurkan. PSM sendiri memangkas gaji pemain sampai 50 persen mulai putaran kedua.

"Saya berharap dengan batasan gaji, pendanaan tim bisa lebih terkontrol," kata Kadir.

Di sisi lain, latihan perdana PSM didominasi pemain PSM U-21. Sejumlah pemain senior yang masih terikat kontrak dengan PSM justru tak datang. Situasi ini disesalkan Hanafing, pelatih kepala PSM.

"Seharusnya mereka datang. Diperpanjang atau tidak itu kan soal lain. Lain ceritanya kalau kontrak sudah habis," ujarnya.

Pemain seperti Diva Tarkas, Djayusman Triasdi dan Faturrahman memang tak terlihat di latihan perdana. Padahal ketiganya masih terikat kontrak sampai 2011.

"Saya berharap mereka bisa datang besok," lanjut Hanafing.

Pada latihan perdana, ada sejumlah pemain anyar yang ingin mengadu nasib di PSM. Di antaranya Asri Akbar (mantan PSMS Medan), Rivai Arsyad (Persikota Tangerang), Ilham Lamani (Persipon Pontianak) dan Arifin (Persiwa Wamena.

"Sebenarnya ini bukan seleksi. Kami mengundang mereka untuk mengisi posisi yang kami anggap kosong," tandas Hanafing. [er/vn]
Share on Google Plus

About 12paz