Kompetisi Divisi Utama kelar Mei lalu. Tapi, manajemen Persikota Tangerang belum bisa tenang.
Hingga kini, manajemen tim berjuluk Bayi Ajaib itu masih dikejar-kejar utang kepada pemain. Mereka masih menunggak bayar gaji pemain lima bulan plus uang muka kontrak 10 persen.
"Pada putaran I lalu, manajemen masih utang tiga bulan, sedangkan yang dua bulan gaji putaran II. Mengenai uang muka 10 persen kontrak, juga belum ada kabar kepastian pembayaran. Kami berharap manajemen membayar secepatnya karena kompetisi musim depan dimulai," ungkap pemain senior Persikota Zaenal Anwar ketika dihubungi Indopos (Jawa Pos Group).
Pemain memang pantas waswas. Sebab, sebagian besar pemain Persikota yang berjumlah 23 tersebut sudah berkeluarga. Itu artinya, mereka harus tetap menghidupi anak dan istri meski kompetisi 2008/2009 telah berakhir.
Pada saat jeda kompetisi seperti saat ini, pencairan gaji yang tertunda sangat menolong mereka untuk menjaga dapur tetap mengepul. Pemain semakin cemas karena belum ada kepastian terkait masa depan mereka.
"Terkait dipakai lagi atau tidak untuk musim depan, kami siap saja. Tapi, tolong tunggakan gaji dan uang muka kontrak dilunasi dulu. Kami mohon Pak Wali Kota Tangerang (Wahidin Halim, Red) perhatikan nasib kami," kata Taryana Sopandi, pemain senior Persikota.
Permintaan pemain Persikota tersebut bukan tanpa sebab. Menurut mereka, keseriusan manajemen mengurusi tunggakan gaji belum seratus persen. Buktinya, ketika bulan lalu mereka berjanji akan mencicil dua bulan dulu, ternyata yang cair hanya sebulan gaji.
"Wajar dong kami menagih gaji yang sudah kami kerjakan di Persikota. Kami sudah kelewat sabar. Kami sudah bersedia gaji dipotong hingga 65 persen sejak putaran II, masih juga susah cair," keluh Sopian Hadi, pemain Persikota lain. "Apalagi, Pak Wahidin pernah berjanji akan menyelesaikan permasalahan kami sebelum beliau terpilih jadi wali kota Tangerang untuk kali kedua. Tapi, sampai sekarang belum selesai juga," ungkap Sopian. (sis/jpnn/diq)
