
Di Kota Batu, ada nama Edi Antoro (pemilik hotel dan Agro Kusuma Wisata) dan Sastro Sendjojo (pemilik Jawa Timur Park). Keduanya adalah pengusaha pariwisata dan perhotelan di Kota Batu. Dari ibu kota Jakarta, ada nama Nirwan Bakrie yang bakal digandeng Eddy.
Selain tiga nama tersebut, ada sederet pengusaha lain yang bakal diajak Eddy mengelola Arema. Meski demikian, dia memberi kesempatan masyarakat Malang Raya untuk turut menyelamatkan Arema. Dari sederet pengusaha yang bakal digandeng, Edi Antoro sudah menyampaikan kesediaannya. "Insya Allah Pak Sastro juga akan turut mengelola," kata Eddy kemarin (16/7).
Dia menyatakan belum bisa menggandeng banyak pengusaha. Sebab, belum ada kejelasan penyerahan Arema dari PT Bentoel ke tangannya. "Yang jelas, Bentoel menyerahkan lebih dulu. Setelah oke, saya baru bisa mengakses ke mana-mana. Kalau belum diserahkan, masak, saya terus ngomong sama mereka," papar wali kota berlatar pengusaha tersebut.
Dia berharap penyerahan Arema itu bisa segera dilakukan. "Mudah-mudahan minggu ini sudah ada keputusan dengan Bentoel," ungkapnya. "Terkait pengajuan penambahan dana Rp 2,5 miliar dari Rp 7,5 miliar. Saya kira, saya masih punya tanggung jawab moral untuk perkembangan Arema. Apalagi, Arema masih beroperasi di Malang," imbuhnya.
Soal penataan manajemen Arema, Eddy tidak mau banyak membeber perencanaan yang dilakukan. Alasannya, dia masih menunggu kepastian penyerahan Arema. Meski demikian, dia menegaskan bahwa Arema akan dikelola secara profesional. "Tentunya, Arema akan dikelola orang-orang lama dengan menambah orang baru," katanya.
Mengenai siapa saja orang lama maupun baru yang akan mengelola manajeman Arema, dia belum bisa menyebutkan. "Itu masih akan dibicarakan lebih lanjut," ujarnya. Dia juga belum tahu dengan pasti mengapa Arema tak kunjung diserahkan. Dia memperkirakan bahwa hal itu terkait dengan administrasi pelepasan. (yon/yak/gus/war)
