Terkait dengan larangan seumur hidup tidak boleh bermain untuk
timnas Lebanon oleh Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF), striker
Persiba Balikpapan, Mahmoud El Ali sedikit gerah. Kendati tidak
mempermasalah, dirinya menyebut akan menghadap FIFA untuk menyatakan
klarifikasi.
“Saya akan menghadap FIFA secepatnya, dan melaporkan hal ini. Saya juga menunggu dan melihat perkembangannya,” kata Mahmoud.
Ia kembali menjelaskan bahwa dirinya tidak melakukan pengaturan skor,
seperti yang dituduhkan WAFF kepadanya. “Tidak masuk akal. Bagaimana
bisa saya mengatur skor, kalau saya dimainkan menjelang injury time,” tegasnya.
Selama ia bisa bermain di luar Lebanon, Mahmoud akan terus bermain sepak bola tak terkecuali untuk Beruang Madu. “Selama Persiba masih membutuhkan, saya akan terus bermain untuk Persiba,” ucapnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Sekretaris Jendral WAFF, Fadi
Zureikat mengatakan, Mahmoud terlibat kasus judi ilegal dan pengaturan
skor yang memengaruhi liga Lebanon, serta pertandingan tim nasional pada
tahun lalu.
Penyidikan ini dilakukan setelah adanya dugaan skandal pengaturan skor
pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Lebanon dan Qatar pada
14 September 2014, di mana Qatar memenangi laga itu dengan skor 1-0
lewat gol Sebastian Soria.(sf)