Salah satu agenda terpenting pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret
mendatang adalah penyatuan liga. Untuk proses ini PSSI telah
menyerahkan penyusunan draftnya kepada PT Liga Indonesia dan PT Liga
Prima Indonesia Sportindo.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan, setelah disatukan, nanti
ada liga baru. Dia mewani-wanti, proses penyatuannya pun tidak bisa
serta merta meleburkan IPL dan ISL, dengan porsi yang imbang.
"Tidak bisa equal (seimbang) antara IPL dan ISL. Bukan karena ISL harus
lebih banyak, tapi kalau dipaksakan equal akan menimbulkan resistensi
besar," kata Joko Driyono via telepon, Selasa (12/3).
Joko menyatakan, fokus penyatuan liga harus dilakukan secara kualitatif,
melihat histori dan profil klub. "Saya merasa tidak pas untuk memforsir
penyatuan liga secara kuantitatif, IPL diambil setengah ISL,"
ungkapnya.
Meski demikian Joko menyatakan, konsep yang dibawa PT Liga Indonesia tidak serta merta harus diterima.
"Nanti di Kongres akan muncul banyak opsi. Bisa saja nanti ada opsi dari floor yang harus dikompilasi," jelasnya.
Saat ditanya berapa jumlah klub yang akan ditawarkan PT Liga Indonesia
pada proses penyatuan liga nantinya, Joko enggan menyebutkan. Pria
berkacamata itu baru bersedia membukanya pada saat pelaksanaan kongres.
"Saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah klub di liga yang baru nanti.
Tapi yang jelas tidak akan equal antara ISL dan IPL dan itu rasional.
Saya juga sebenarnya dari awal menyatakan unifikasi liga dilakukan tahun
2015. Tapi kalau peserta kongres meminta tahun 2014 itu tidak masalah,"
ujar Joko. (sfn)