Salah satu keputusan yang diputuskan pada Kongres Luar Biasa (KLB)
PSSI 17 Maret 2013 adalah kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan
Indonesia Super League (ISL) akan berjalan masing-masing berada di bawah
yurisdiksi PSSI.
Pada musim depan, hanya ada satu kompetisi di kasta tertinggi
Indonesia. PT Liga Indonesia akan mengurus kompetisi. Peserta untuk
kasta tertinggi kompetisi Indonesia terdiri dari 22 klub.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan, pada musim ini dua
liga IPL dan ISL berjalan sendiri-sendiri berada di bawah yurisdiksi
PSSI.
"Pada musim depan akan menjadi satu kompetisi. Ada 22 klub yang
terdiri dari 18 klub ISL dan 4 klub IPL," ujar Joko Driyono ditemui di
Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2013).
Menurutnya, kompetisi ISL tetap menerapkan sistem promosi dan
degradasi. Jadi, tiga klub yang degradasi nanti, akan diganti tiga klub
promosi dari Divisi Utama ISL.
"Tiga klub promosi tersebut ditambah 15 klub yang bertahan di ISL
akan diambil untuk kompetisi musim depan. Selanjutnya untuk IPL, hanya
akan diambil empat klub teratas, kecuali klub-klub yang terlibat
dualisme. Bila ada klub-klub dualisme menempati posisi 4 besar, maka
akan diambil peringkat di bawahnya," jelasnya.
Joko Driyono, pengelola liga pada musim depan akan dipegang penuh
oleh PT Liga Indonesia. Namun nama pengelola liga musim depan, masih
belum ditentukan.
"Nama pengelola liga bisa saja diganti. Tetapi, profilnya tetap PT
Liga Indonesia saat ini. Semua akan dibahas pada kongres berikutnya,"
tegasnya.(sf)