Mantan Manajer Timnas Andi Darussalam Tabusalla mengatakan langkah
yang dilakukan Luis Manuel Blanco yang langsung memulangkan para pemain
dari klub ISL tidak elegan. Menurut ADS, panggilan akrab Andi Darussalam
Tabusalla, Blaco belum mengenal karakter dari pemain-pemain Indonesia.
“Itulah yang selalu saya katakan. Seyogyanya Badan Tim Nasional (BTN)
sebelum memanggil pelatih, lebih dulu memanggil manajer dan pelatih
klub untuk berdiskusi tentang pemain-pemain yang akan dipanggil. Di situ
akan banyak informasi di dapat, mulai dari karakter, kondisi fisik,
serta kelebihan dan kekurangan pemain. Blanco baru beberapa hari di
Indonesia, sehingga saya berani bertaruh bahwa ia belum paham dengan
sepakbola kita. Harusnya ia banyak menggali informasi dulu, tidak main
membuat keputusan arogan seperti itu,” ungkap ADS saat dihubungi telepon
selulernya, Sabtu (16/3/2013).
ADS khawatir keputusan itu akan membuat masalah baru dalam sepakbola
Indonesia. Selain itu, ia juga khawatir, Blanco menerima masukan yang
salah dari penerjemahnya. Tidak hanya itu, keputusan itu akan pasti
menghambat proses rekonsiliasi PSSI yang kini tengah berjalan.
“Seharusnya Timnas ini bisa menjadi salah satu alat untuk memuluskan
rekonsiliasi sehingga bisa berjalan dengan baik. Tetapi kenapa justru
belum apa-apa manajemen Timnas sudah membuat keputusan yang tidak
popular. Ketua BTN Isran Noor seharusnya bisa jadi ‘jembatan’ dalam
proses rekonsiliasi ini,” tutur ADS.
Secara pribadi, ADS mengaku kecewa dengan keputusan BTN yang
memberikan kewenangan penuh kepada orang yang secara nyata belum
mengetahui karakteristik bangsa Indonesia. Apalagi, ia menyebutkan bahwa
pemain-pemain yang dicoret itu telah melakukan walk out (WO).
“Saya khawatir akan terjadi interprestasi yang berbeda-beda. Mungkin
dari penerjemahnya, Blanco tahu pemain itu melakukan WO. Seharusnya
bahasa bukan begitu. Saya sangat tahu dengan pemain-pemain kita. Tidak
mungkin mereka WO dan saya rasa alasan mereka juga wajar, karena mereka
juga baru sampai masih kelelahan setelah menjalani kompetisi yang
ketat,” tegas mantan Presdir PT Liga Indonesia ini.
ADS menambahkan, mungkin Blanco adalah pelatih pintar. Tetapi itu
tidak diimbangi dengan kemampuan dia dalam mengetahui karakteristik
pemain, maka semua itu hanya omong kosong belaka.
“Pelatih dan manajemen timnas, dalam hal ini BTN, seharusnya tahu,
mereka baru saja menjalani kompetisi ketat bertanding 2X seminggu. Belum
lagi perjalanan ke Jakarta. Sudah seharusnya ada jeda waktu untuk
memberikan mereka waktu istirahat. Melihat kondisi ini, saya khawatir,
kedatangan Blanco ini yang diharapkan bisa memperbaiki prestasi
sepakbola Indonesia, justru akan merusak sepakbola Indonesia,” urai ADS.(dgh)