
karena mencuatnya permasalahan antara Kas Hartadi dan Robert Heri,”
ujar Direktur Keuangan dan Marketing PT SOM Augie Bunyamin didampingi
sekretaris perusahaan Faisal Mursyid dengan nada kesal.
Pria yang
juga Direktur hotel Swarna Dwipa ini menjelaskan, Sriwijaya FC telah
melakukan komunikasi dan melobi Bank BNI untuk menjadi sponsor.
“Semuanya telah disepakati, dan rencananya hari ini (kemarin, Red) tanda
tangan kontrak. Tetapi tiba-tiba datang tiga orang Direktur dari Bank
BNI dan menyatakan penundaan kerjasama tersebut,” keluh Augie.
Dana
tersebut, diungkapkannya sangat dibutuhkan Sriwijaya FC. “Rencananya
uang tersebut akan digunakan untuk membiayai perjalanan tim dalam laga
tandang lawan Arema dan Gresik United. Semuanya kini telah pupus,”
bebernya.
Untuk itu, Manajemen Sriwijaya FC memanggil pelatih Kas
Hartadi untuk mencari solusi terbaik atas persoalan internal yang
mencuat ke publik. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi akhir dari
suasana ‘panas’ antara Kas Hartadi dengan Robert Heri.
“Malam ini
(kemarin, Red) saya akan panggil Kas Hartadi. Saya ingin mengetahui apa
keinginan Kas, jadi bisa ada solusi terbaik,” ucap Augie.
Augie
menegaskan, dirinya perlu memberikan klarifikasi kepada publik agar
informasi yang berkembang tidak semakin liar. Augie yang turut hadir
dalam rapat evaluasi, Senin (18/02) sore tersebut membeberkan bahwa
Robert Heri hanya memberikan beberapa pertanyaan kepada pelatih demi
kebaikan tim kedepan.
“Pak Robert bertanya soal cederanya tiga
pemain inti, Tantan, Ramdani, dan Fakhrudin, sehingga bagaimana nanti
ketika melawan Arema. Selain itu ada juga pertanyaan soal Diogo yang
dicadangkan. Soalnya Manajemen dituntut untuk tetap menjaga Sriwijaya FC
dalam koridor juara, jadi saya pikir pertanyaan-pertanyaan seperti itu
wajar-wajar saja,” imbuh Augie.
Augie cukup kesal karena beredar
informasi kalau kurang moncernya performa Tantan dan kawan-kawan karena
masalah keuangan, khususnya bonus juara Inter Island Cup (IIC) 2012
lalu, serta keterlambatan gaji. Sebagai Direktur Keuangan, Augie merasa
terusik dan kecewa. Bonus IIC memang telah cair dari PT Liga Indonesia
sebesar Rp 120 juta, tapi telah digunakan untuk membiayai tim pada babak
semi final dan final IIC tersebut, yang butuh dana sekitar Rp 220 juta.
“Memang benar itu, tapi bisakan jadi alasan masalah tersebut membuat
performa tim jadi jelek. Soalnya PSPS, Persiwa Wamena, serta hampir
seluruh tim lainnya justru punya beban utang 7 bulan gaji kepada para
pemainnya, buktinya permainannya tetap stabil,” urai Augie.
Menurut
Augie, Sriwijaya FC saat ini masih dalam kondisi krisis keuangan dan
sangat membutuhkan sosok Robert Heri. Soalnya pria yang juga Kepala
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel ini sukses menggaet banyak
sponsor.
“Kalau ada 10 orang seperti pak Robert Heri, Manajemen
akan tenang. Saat ini saja pak Robert Heri telah berhasil menggaet 5
perusahaan besar untuk menjadi bapak asuh bagi para pemain,” katanya.
Ditegaskan pria berambut cepak ini, pihaknya akan menindak tegas jika
ada pihak-pihak tertentu yang ingin menggembosi Sriwijaya FC. “Bisa saja
ada yang memberikan bisikan menyesatkan kepada Kas Hartadi untuk
merusak nama baik Sriwijaya FC. Kas untuk saat ini belum ada rencana
untuk disanksi, tetapi tentu harus diperjelas semua duduk persoalannya,”
pungkasnya.(ts)