Persisam harus mengakui keunggulan tuan rumah persidafon dengan skor 1-2. Langkah Pesut Mahakam memetik poin di tur Papua semakin sulit karena Persiwa Wamena sudah menunggu di laga berikutnya. Persiwa malam tadi sukses mengalahkan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) dengan skor 3-1.
"Kita bisa menerima kekalahan ini, tetapi sebenarnya kita bisa menang jika wasit lebih tegas," ungkap arsitek Persisam Putra melalui penerjemah tim.
Permainan kedua tim sebenarnya cukup berimbang. Meski bermain di kandang lawan, Persisam tetap mampu memberi tekanan. Gol pertama tuan rumah lahir melalui kemelut di depan gawang di menit 26. Namun yang mengherankan tiba-tiba wasit menunjuk titik putih. Juan Marcello Cirelli yang menjadi eksekutor sukses menjebol gawang Persisam yang dikawal Agung Prasetyo.
Unggul 1-0 tuan rumah semakin bernapsu menambah gol. Tiga menit setelah gol pertama, Persidafon kembali menjebol gawang Agung. Ketidaksiapan Persisam mampu dimanfaatkan tim berjuluk Gabus Sentani tersebut.
Meski dalam posisi tertinggal 0-2, Persisam tetap meningkatkan tekanan ke tuan rumah. Mengandalkan Cristian Gonzales sebagai striker tunggal, Persisam juga sesekali mencoba mencetak gol dari lini kedua. Hasilnya di menit 36' Srdjan Lopicic mampu membuat jala gawang Selsius Gebze bergetar. Skor menjadi 1-2 hingga babak pertama usai.
Di babak Persisam balik mendominasi jalannya laga. Bahkan tim lawan tidak mendapat kesempatan untuk membangun serangan. Di menit 70', Cristian Gonzales mampu menjebol gawang Selsius Gebze. Namun gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales dianggap berada dalam posisi offside. Ketidaktegasan wasit juga terlihat saat Yongki dilanggar di kotak penalti. Namun wasit tak menyatakan itu sebagai penalti. Skor 1-2 tak berubah hingga laga usai.
"Harusnya kita bisa menang jika gol Gonzales tidak dianulir dan pelanggaran Yongki dinyatakan penalti," ungkapnya.
Kehilangan tiga angka ini jelas kerugian bagi Persisam. Karena Kamis (27/6), Persisam menghadapi Persiwa Wamena yang dikenal sulit dikalahkan jika bermain di kandang sendiri.
"Kita bisa menerima kekalahan ini, tetapi sebenarnya kita bisa menang jika wasit lebih tegas," ungkap arsitek Persisam Putra melalui penerjemah tim.
Permainan kedua tim sebenarnya cukup berimbang. Meski bermain di kandang lawan, Persisam tetap mampu memberi tekanan. Gol pertama tuan rumah lahir melalui kemelut di depan gawang di menit 26. Namun yang mengherankan tiba-tiba wasit menunjuk titik putih. Juan Marcello Cirelli yang menjadi eksekutor sukses menjebol gawang Persisam yang dikawal Agung Prasetyo.
Unggul 1-0 tuan rumah semakin bernapsu menambah gol. Tiga menit setelah gol pertama, Persidafon kembali menjebol gawang Agung. Ketidaksiapan Persisam mampu dimanfaatkan tim berjuluk Gabus Sentani tersebut.
Meski dalam posisi tertinggal 0-2, Persisam tetap meningkatkan tekanan ke tuan rumah. Mengandalkan Cristian Gonzales sebagai striker tunggal, Persisam juga sesekali mencoba mencetak gol dari lini kedua. Hasilnya di menit 36' Srdjan Lopicic mampu membuat jala gawang Selsius Gebze bergetar. Skor menjadi 1-2 hingga babak pertama usai.
Di babak Persisam balik mendominasi jalannya laga. Bahkan tim lawan tidak mendapat kesempatan untuk membangun serangan. Di menit 70', Cristian Gonzales mampu menjebol gawang Selsius Gebze. Namun gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales dianggap berada dalam posisi offside. Ketidaktegasan wasit juga terlihat saat Yongki dilanggar di kotak penalti. Namun wasit tak menyatakan itu sebagai penalti. Skor 1-2 tak berubah hingga laga usai.
"Harusnya kita bisa menang jika gol Gonzales tidak dianulir dan pelanggaran Yongki dinyatakan penalti," ungkapnya.
Kehilangan tiga angka ini jelas kerugian bagi Persisam. Karena Kamis (27/6), Persisam menghadapi Persiwa Wamena yang dikenal sulit dikalahkan jika bermain di kandang sendiri.
