Ketidakhadiran Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, dalam pertemuan yang digagas oleh KONI memantik kekecewaan bagi La Nyalla Mattalitti. Tokoh KPSI tersebut menyayangkan sikap Djohar Arifin Husin
yang tidak memenuhi undangan KONI. Padahal, kehadiran Djohar Arifin
Husin sebagai Ketua Umum PSSI sangat penting dalam pertemuan tersebut.
”Pak Djohar juga diundang, tapi tidak datang. Seharusnya dia datang dan
ikut menjelaskan hasil nota kesepahaman dengan AFC agar semua pihak
jelas dan mengerti,” keluh La Nyalla Mattalitti.
KONI memang menggagas forum untuk mempertemukan PSSI, KPSI, dan pihak pengelola Indonesia Super League (ISL) pada Senin (11/6/2012) kemarin. Dari pihak KPSI alias PSSI tandingan diwakili langsung oleh La Nyalla Mattalitti, Rahim Soekasah, Tony Apriliani, dan Hardi Hasan. CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono, datang mewakili ISL.
Sedangkan PSSI hanya mengirimkan Tri Goestoro
(Sekjen PSSI), Hadiyandra (Deputi Sekjen Bidang Organisasi PSSI), dan
Mursyid WK (Wakil Deputi Sekjen Bidang Organisasi PSSI). Saat ditanya
tentang ketidakhadiran Djohar Arifin Husin, sama sekali tidak ada
jawaban dari para utusan PSSI.
”Mereka hanya kebanyakan diam. Seharusnya mereka memberikan penjelasan
yang positif terhadap hasil penandatanganan. Tidak komunikatif seperti
tidak sepakat dengan penandatanganan. Harusnya Djohar yang datang dan
membeberkan semua hasil MoU,” tukas La Nyalla Mattalitti.
Absennya Djohar Arifin Husin dalam pertemuan penting tersebut tentu saja
membuat beberapa pihak kecewa, termasuk La Nyalla Mattalitti.
Menurutnya, seharusnya Djohar Arifin Husin datang untuk menjelaskan
hasil kesepakatan rekonsiliasi yang disaksikan oleh AFC dan FIFA beberapa waktu lalu.
”Ditelepon mailbox. Katanya, alasannya sedang pulang kampung.
Ini sudah rekonsiliasi saja masih seperti ini, bagaimana mau memperbaiki
sepakbola nasional?” sergah La Nyalla Mattalitti sedikit kesal.
Iswara N Raditya