Tren positif tengah ditunjukkan tim Persiba Balikpapan di putaran kedua Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011-2012 ini. Namun demikian jelang match day ke 23 nya atau laga ke 6 di putaran kedua ini Persiba dihadapkan dengan permasalah pelik akibat kaburnya sang suksesor Peter James Butler.
Bukan hanya factor strategi yang sejauh ini mampu diperagakan cukup apik oleh penggawa Beruang Madu-julukan Perisiba, namun hengkangnya Butler sudah tentu berpengaruh pada foktor psikologis pemain.
Tak mau melihat performa timnya terusik, pengurus Persiba pun buru-buru mendatangkan Hans Peter Schaller sehari pasca kaburnya Butler, guna mengembalikan kepercayaan diri Aldo Barreto dan kawan-kawan.
Sebagai direktur teknik yang terbilang masih buta gaya permainan dan karakter masing-masing penggawa Persiba, Peter Schaller sepertinya tak mau timnya dipusingkan dengan masalah yang ada. Menghadapi debutnya bersama Persiba ketika menjamu PSAP Sigli pada Sabtu (12/5) sore ini (Siaran langsung Antv pukul 16.00 Wita), Schaller memberikan keleluasaan kepada pemainnya untuk berimprovisasi .
“Ini waktu yang terlalu singkat buat saya, tapi itu bukan alasan buat tim ini. Biarlah mereka bermain lepas seperti sebelumnya, meski tak banyak merubah strategi permain mereka saya harus tetap menanamkan strategi bermain yang baik. Terutama saat menjamu PSAP besok,” kata Peter Schaller.
Peter Schaller memang tak leluasa memberikan instruksinya kepada para pemain. Kendala komunikasi membuatnya kurang leluasa menjalankan instruksi, sebaliknya sekalipun dibantu penerjemah penggawa Beruang Madu terkesan kurang bisa menyerap instruksi pria asal Austria ini.
Selama dalam besutan Butler dengan pola 4-3-3 terkesan efektif dan mampu diterjemahkan oleh pemain Persiba kala menjamu lawan-lawannya. Di bawah komando Schaller yang cenderung lebih memainkan pola 4-4-2 membuat permainan Persiba meski tampil ofensif kembali terkesan sedikit kaku.
“Tidak ada masalah dengan gaya yang diterapkan pelatih, kami hanya seidkit terkedala dalam hal penyerapan instruksi mengingat komunikasi pelatih yang hanya bisa berbahasa Inggris sedikit menjadi kendala kami,” aku Kenji Adachihara, striker asal Jepang yang bakal kembali menjadi starter Persiba.
Namun demikian Schaller tak mau hal tersebut menjadi permasalahan. “Saya hanya mau pemain tetap focus pada pertandingan. Bermain dengan disiplin menjaga wilayah mereka dan melakukan pressing kepada pemain lawan. Demikian pula dalam melakukan penyerangan pemain harus mau berkomunikasi dengan baik, saya pikir itu akan menjadi modal pemain untuk memberi kemenangan buat pendukung kami,” tegas mantan pelatih timnas Laos di SEA Game lalu ini.
Sementara itu, tim tamu yang juga bermodalkan arsitek anyarnya Jessy Mustamu, mengaku jika kondisi tuan rumah sedang on fire. Sekalipun Persiba dihadapkan dengan transisi kepelatihan, di mata eks penggawa Persebaya Surabaya pada era perserikatan tersebut bukanlah hal yang urgen.
“Tim Persiba ini sudah komplit, sekalipun mereka harus bergantu pelatih saya pikir kekompakan tim yang sudah terbangun sebelum akan memudahkan pemain berkomunkasi dan bermain dengan cirri khas mereka sejauh ini,” ucap Jessy.
Namun demikian, sekalipun tuan rumah lebih diunggulkan dan Jessy mengaku buta kekuatan Persiba. PSAP tetap akan bertekad memberikan perlawanan terbaik. Dengan mengandalkan ketajaman duet strikernya Sayuti dan Abdoulaye Sekou Camara, Laskar Aneuk Nangroe --julukan PSAP- ini optimis mencuri poin di kandang Persiba.
“Misi kami kemari untuk mencuri poin, satu saja sudah cukup. Alhamdulillah kalau bisa menang. Karena itu saya instruksikan pemain bermain lepas dengan tetap disiplin,” tandas Jessy Mustamu ayng kemarin didampingi Khsuni selaku menajer tim. (san)