- Oktovianus Maniani membantah jika keputusannya untuk bergabung ke Timnas adalah karena adanya iming-iming uang besar dari pihak manajemen Timnas. “Tidak ada seperti itu, ini kesadaran dan keinginan dari saya untuk bela Garuda ke Palestina,” kata dia seusai menjalani laga ujicoba melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, Jumat, 11 Mei 2012.
Bergabungnya Okto, begitu ia biasa disapa, menjadi kontroversi karena klubnya, Persiram Raja Ampat, memprotes. Tim yang berlaga di Liga Super itu merasa tak pernah mengizinkan pemainnya untuk bergabung timnas. Sebelumnya, ptores klub serupa itu juga muncul dari Persipura Jayapura, yang juga berlaga di Liga Super, karena pemainnya, Titus Bonai, bergabung ke timnas tanpa izin.
Sebelumnya, bergabungnya Okto ke timnas, yang dianggap dilakukan secara mendadak,dicurigai manajemen Persiram karena adanya iming-iming materi yang diberikan PSSI. Terlebih kepergian Okto ke Timnas juga dilihat sebagai usaha diam-diam dan tak mengantongi izin dari klub.
“Tak ada materi apapun yang ditawarkan untuk saya gabung Timnas. Saya ini orang Indonesia, wajib bela Garuda," kata Okto sambil menunjuk lambang Garuda di dada kostum timnas usai laga.
Okto pun membela diri bahwa dirinya sudah meminta izin dengan cara mengirimkan pesan singkat bahwa ia akan membela timnas jika dipanggil. Meski ia tahu, klub melarang dirinya pergi. “Tapi ya sudahlah, saya siap dikeluarkan demi Garuda kalau memang itu hukumannya. Saya hanya ingin membela negara,” kata pemain dengan tinggi badan 162 cm itu.
Okto juga menepis anggapan bahwa dirinya bergabung karena ajakan pemain lain seperti rekan dekatnya Titus Bonai. “Tibo tidak pernah pengaruhi saya, saya pergi sendiri,” kata dia.
Sementara Manajer Timnas Ramadhan Pohan juga membantah pihaknya menawarkan uang besar untuk membujuk Okto mau bergabung.
“Kami tak pernah tawarkan atau iming-imingi apapun. Itu kesadaran dia sebagai pemain sekaligus warga negara Indonesia yang baik,” kata dia.
Timnas saat tengah bersiap untuk mengikuti turnamen di Palestina. Dalam turnamen itu, Indonesia bergabung di Grup B bersama Irak, Uzbekistan, dan Kurdistan.
PRIBADI WICAKSONO
Bergabungnya Okto, begitu ia biasa disapa, menjadi kontroversi karena klubnya, Persiram Raja Ampat, memprotes. Tim yang berlaga di Liga Super itu merasa tak pernah mengizinkan pemainnya untuk bergabung timnas. Sebelumnya, ptores klub serupa itu juga muncul dari Persipura Jayapura, yang juga berlaga di Liga Super, karena pemainnya, Titus Bonai, bergabung ke timnas tanpa izin.
Sebelumnya, bergabungnya Okto ke timnas, yang dianggap dilakukan secara mendadak,dicurigai manajemen Persiram karena adanya iming-iming materi yang diberikan PSSI. Terlebih kepergian Okto ke Timnas juga dilihat sebagai usaha diam-diam dan tak mengantongi izin dari klub.
“Tak ada materi apapun yang ditawarkan untuk saya gabung Timnas. Saya ini orang Indonesia, wajib bela Garuda," kata Okto sambil menunjuk lambang Garuda di dada kostum timnas usai laga.
Okto pun membela diri bahwa dirinya sudah meminta izin dengan cara mengirimkan pesan singkat bahwa ia akan membela timnas jika dipanggil. Meski ia tahu, klub melarang dirinya pergi. “Tapi ya sudahlah, saya siap dikeluarkan demi Garuda kalau memang itu hukumannya. Saya hanya ingin membela negara,” kata pemain dengan tinggi badan 162 cm itu.
Okto juga menepis anggapan bahwa dirinya bergabung karena ajakan pemain lain seperti rekan dekatnya Titus Bonai. “Tibo tidak pernah pengaruhi saya, saya pergi sendiri,” kata dia.
Sementara Manajer Timnas Ramadhan Pohan juga membantah pihaknya menawarkan uang besar untuk membujuk Okto mau bergabung.
“Kami tak pernah tawarkan atau iming-imingi apapun. Itu kesadaran dia sebagai pemain sekaligus warga negara Indonesia yang baik,” kata dia.
Timnas saat tengah bersiap untuk mengikuti turnamen di Palestina. Dalam turnamen itu, Indonesia bergabung di Grup B bersama Irak, Uzbekistan, dan Kurdistan.
PRIBADI WICAKSONO
