Pelatih Persisam Putra Samarinda, Hendri Susilo, mengaku laga kandang menghadapi Deltras Sidoarjo yang berakhir 1-1 hari ini, Kamis (22/3), menjadi antiklimaks dari lima laga Persisam yang ditanganinya sejauh ini. Menurutnya, di laga kali ini pemainnya tidak bisa berkembang dengan baik.
Deltras secara mengejutkan berhasil mencuri gol terlebih dahulu melalui tembakan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan Fakhrudin pada menit ke-38. Beruntung Cristian Gonzales berhasil membalas melalui tandukan pada masa injury time sehingga Persisam terselamatkan dari kekalahan di laga kandang ini.
Kendati berhasil meraih satu poin, suasana kecewa tetap dirasakan pelatih Persisam, Hendri Susilo, yang dalam lima laga terakhir dipercaya kembali memimpin Cristian Gonzales dkk. yang sebelumnya ditangani oleh Daniel Roekito. Hendri merasa dari lima laga yang sudah dijalaninya, laga kandang kali ini menjadi titik antiklimaks.
"Secara menyeluruh ini adalah titik antiklimaks dari lima laga Persisam yang saya tangani sejauh ini. Kenapa saya katakan antiklimaks? Karena para pemain tidak bisa berkembang. Tidak hanya satu atau dua orang, tetapi secara keseluruhan dari depan sampai belakang tidak berkembang. Penampilan para pemain tidak sesuai dengan harapan," ungkap Hendri ketika dihubungi via telepon.
"Pada 20 menit terakhir kalau saya hitung tadi permainan anak-anak jadi lebih baik. Namun, itu pun sudah terlambat bagi saya karena Deltras sudah mengunci pertahanan mereka," lanjutnya.
Sorotan pun diberikan Hendri seputar terjadinya gol yang diciptakan Fakhrudin, di mana pemain Deltras itu bebas tanpa kawalan sebelum melepaskan tembakan keras yang mengoyak jala sebelah kanan gawang Agung Prasetyo. Selain karena absennya pemain pilar di lini belakang, Hendri berpendapat tak ada koordinasi yang baik di sana.
"Lini belakang jelek. Koordinasinya tidak berjalan. Absennya Diaz Angga karena akumulasi kartu kuning cukup berpengaruh karena saya tak memiliki banyak pilihan. Pelapis kiri (Isdiantono) itu adalah pilihan terakhir yang saya miliki," ujar Pelatih Persisam itu.
Mengenai keputusannya menurunkan Yongki di babak kedua, Hendri mengaku sedikit memaksakan striker muda Persisam itu. Namun, ia memberi catatan bahwa Yongki sendiri menyatakan siap untuk tampil di laga sore ini. "Jujur saya memaksakannya karena saya butuh pemain di depan. Namun, sebelumnya saya tanyakan padanya apa ia siap untuk tampil. Ia pun menyatakan siap 100 persen," ujarnya.
Deltras secara mengejutkan berhasil mencuri gol terlebih dahulu melalui tembakan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan Fakhrudin pada menit ke-38. Beruntung Cristian Gonzales berhasil membalas melalui tandukan pada masa injury time sehingga Persisam terselamatkan dari kekalahan di laga kandang ini.
Kendati berhasil meraih satu poin, suasana kecewa tetap dirasakan pelatih Persisam, Hendri Susilo, yang dalam lima laga terakhir dipercaya kembali memimpin Cristian Gonzales dkk. yang sebelumnya ditangani oleh Daniel Roekito. Hendri merasa dari lima laga yang sudah dijalaninya, laga kandang kali ini menjadi titik antiklimaks.
"Secara menyeluruh ini adalah titik antiklimaks dari lima laga Persisam yang saya tangani sejauh ini. Kenapa saya katakan antiklimaks? Karena para pemain tidak bisa berkembang. Tidak hanya satu atau dua orang, tetapi secara keseluruhan dari depan sampai belakang tidak berkembang. Penampilan para pemain tidak sesuai dengan harapan," ungkap Hendri ketika dihubungi via telepon.
"Pada 20 menit terakhir kalau saya hitung tadi permainan anak-anak jadi lebih baik. Namun, itu pun sudah terlambat bagi saya karena Deltras sudah mengunci pertahanan mereka," lanjutnya.
Sorotan pun diberikan Hendri seputar terjadinya gol yang diciptakan Fakhrudin, di mana pemain Deltras itu bebas tanpa kawalan sebelum melepaskan tembakan keras yang mengoyak jala sebelah kanan gawang Agung Prasetyo. Selain karena absennya pemain pilar di lini belakang, Hendri berpendapat tak ada koordinasi yang baik di sana.
"Lini belakang jelek. Koordinasinya tidak berjalan. Absennya Diaz Angga karena akumulasi kartu kuning cukup berpengaruh karena saya tak memiliki banyak pilihan. Pelapis kiri (Isdiantono) itu adalah pilihan terakhir yang saya miliki," ujar Pelatih Persisam itu.
Mengenai keputusannya menurunkan Yongki di babak kedua, Hendri mengaku sedikit memaksakan striker muda Persisam itu. Namun, ia memberi catatan bahwa Yongki sendiri menyatakan siap untuk tampil di laga sore ini. "Jujur saya memaksakannya karena saya butuh pemain di depan. Namun, sebelumnya saya tanyakan padanya apa ia siap untuk tampil. Ia pun menyatakan siap 100 persen," ujarnya.