Hilton Moreira tentu harus bersiap diri. Jika terbukti melakukan tindak pelecehan seksual terhadap seorang pramugari salah satu maskapai penerbangan nasional, dirinya bukan hanya akan mendapat hukuman dari pihak kepolisian saja, tapi juga dari Sriwijaya FC, klub yang dibelanya saat ini.
SFC bahkan akan mengeluarkan hukuman yang tak tangung-tangung apabila Hilton terbukti bersalah. "Siapapun yang bersalah, tentu saja tidak akan ada tempat lagi di klub SFC," kata Dodi Reza Alex Noerdin, Presiden Sriwijaya FC, usai memaparkan visi dan misinya di acara Debat Visi-Misi di kantor KPSI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/2).
Menurut Dodi Reza, SFC sendiri punya sebuah tradisi. Di dalam tradisi itu, SFC tidak memperkenankan pemain yang melakukan tindakan asusila bermain di dalam tim. "Tak akan ada ruang atau tempat bagi pemain yang melakukan tindak asusila maupun pemain cacat etika dan moral," terang Dodi Reza.
Namun Dodi Reza masih akan menunggu. Tapi, apabila itu benar dilakukan, maka hukuman itu otomatis akan dikenakan kepada eks striker Persib Bandung itu. "Statement saya jelas, tidak akan ada tempat bagi pemain yang bersalah."
"Tapi, kita harus menjunjung asas praduga tidak bersalah. Karena ini masih dalam proses, yang jelas kita menyerahkan proses hukum kepada pihak yang berwenang. Kami tidak akan mencampuri atau melakukan intervensi. Biar proses hukum terus berjalan," kata Dodi Reza.
Sampai saat ini, Hilton sendiri sudah dibebaskan oleh pihak kepolisian. Hal ini terjadi setelah striker asal Brasil itu mendapat penangguhan penahanan dari pihak Kepolisian Resor Metro Tanggerang.
Penangguhan penahanan ini diberikan setelah Hilton bersikap baik dan koorperatif ketika dalam pemeriksaan. Hanya, sebagai jaminan, paspor Hilton pun ditahan oleh pihak kepolisian. Hal ini dilakukan agar striker yang berduet dengan Keith Kayamba Gumbs di SFC itu tidak melarikan diri dari Indonesia.