TIMNAS Indonesia harus bersiap- siap kehilangan pelatih bertangan dingin Alfred Riedl. Itu terjadi jika Indonesia benar-benar terkena sanksi dari FIFA.
Sejak tiga hari lalu pelatih asal Austria tersebut sudah berada di Jakarta. Riedl sudah membicarakan kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi dengan Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif. kemarin sore (29/5) di lapangan timnas, Iman menyatakan bahwa Riedl merasa heran dengan apa yang terjadi di PSSI.
“Dia bilang Indonesia crazy,” ungkapnya. Iman menjelaskan, kepada dirinya, Riedl menyatakan minta waktu sekitar dua minggu untuk membuat keputusan mengenai masa depannya. “Coach Alfred (Riedl) ingin melihat perkembangan nasib Indonesia dalam dua pekan ke depan,” lanjut Iman.
Mantan ketua BTN itu menerangkan, sebelumnya Riedl mengaku kepada dirinya bahwa sudah ada beberapa negara yang menginginkannya. Salah satunya Vietnam, negara yang pernah dilatih Riedl beberapa tahun sebelum pindah menangani timnas Merah Putih.
Jika sanksi benar-benar turun dan Riedl hengkang, BTN juga harus membayar sisa kontrak mantan pemain dan pelatih timnas Austria itu. Kontrak Riedl bersama timnas baru akan berakhir pertengahan tahun depan. Tiap bulan Riedl mendapatkan gaji sekitar Rp 175 juta dari PSSI.
“Semoga saja sanksi dari FIFA yang kita khawatirkan itu tidak ada. Sebab, jika itu benar-benar terjadi, apa yang kita lakukan selama ini untuk membangun timnas akan sia-sia,” ucap Iman. (ali/c9/aww)
Sejak tiga hari lalu pelatih asal Austria tersebut sudah berada di Jakarta. Riedl sudah membicarakan kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi dengan Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif. kemarin sore (29/5) di lapangan timnas, Iman menyatakan bahwa Riedl merasa heran dengan apa yang terjadi di PSSI.
“Dia bilang Indonesia crazy,” ungkapnya. Iman menjelaskan, kepada dirinya, Riedl menyatakan minta waktu sekitar dua minggu untuk membuat keputusan mengenai masa depannya. “Coach Alfred (Riedl) ingin melihat perkembangan nasib Indonesia dalam dua pekan ke depan,” lanjut Iman.
Mantan ketua BTN itu menerangkan, sebelumnya Riedl mengaku kepada dirinya bahwa sudah ada beberapa negara yang menginginkannya. Salah satunya Vietnam, negara yang pernah dilatih Riedl beberapa tahun sebelum pindah menangani timnas Merah Putih.
Jika sanksi benar-benar turun dan Riedl hengkang, BTN juga harus membayar sisa kontrak mantan pemain dan pelatih timnas Austria itu. Kontrak Riedl bersama timnas baru akan berakhir pertengahan tahun depan. Tiap bulan Riedl mendapatkan gaji sekitar Rp 175 juta dari PSSI.
“Semoga saja sanksi dari FIFA yang kita khawatirkan itu tidak ada. Sebab, jika itu benar-benar terjadi, apa yang kita lakukan selama ini untuk membangun timnas akan sia-sia,” ucap Iman. (ali/c9/aww)
