PSSI rencananya akan memberikan subsidi bagi klub peserta Indonesia Super League pada musim 2010-11. Langkah itu merupakan usaha PSSI untuk meringankan ketergantungan klub pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Sejak ISL bergulir, klub diharapkan bisa mandiri secara finansial sehingga tidak lagi tergantung kepada dana APBD. Namun kenyataannya, masih banyak klub yang tergantung kepada uang rakyat. Praktis hanya tiga klub saja yang bisa mandiri yakni Persib Bandung, Pelita Jaya, dan Arema Indonesia.
"Subisidi tersebut ditujukan bagi klub-klub di ISL termasuk U-21. Kita ketahui, klub-klub yang ada memiliki ketergantungan kepada dana APBD. Mudah-mudahan dengan bantuan itu kami bisa memberikan nafas bagi mereka," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes, saat ditemui wartawan di Kantor PSSI, Kamis (21/10/2010).
Besoes mengatakan, subsidi tersebut berasal dari Djarum Super selaku sponsor utama ISL dan hak siar televisi. "Kami ingin besaran dana yang diterima klub sama. Untuk formatnya, kami sedang menyusunnya dengan Liga. Rencananya, akan ada dua alternatif," jelas Besoes.
Namun sayang, seperti yang diterangkan Besoes, PSSI belum bisa menentukan besarannya anggaran yang akan diterima oleh setiap klub. "Soal dananya, saya belum menentukan berapa-berapanya. Namun dana yang akan diterima oleh klub sama besarnya termasuk tim-tim yang promosinya," tukasnya.
Menurut spekulasi yang berkembang, PSSI rencananya akan memberikan subsidi sebesar Rp 300 juta bagi setiap klub.
