Pemain cengeng STEVIE Bonsapia yang jarang dimainkan persipura , lalu ngambek dan bermain untuk timnas djohar langkahi kebijakan Persipura Jayapura. Ia nekat merapat ke timnas. Persipura pun memecatnya.
Stevie
seperti tidak belajar dari pengalaman para seniornya, termasuk Titus
'Tibo' Bonai. Kebijakan Persipura sebagai bagian dari kompetisi
Indonesia Super League (ISL) yang berada di bawah yurisdiksi PSSI
pimpinan La Nyalla Mattalitti, ia langgar.
Kebijakan yang
dilanggar Stevi adalah larangan gabung dengan timnas yang diarsiteki Nil
Maizar karena berada di bawah wewenang PSSI Djohar Arifin Husin.
Maklum, Persipura bersama klub lain ISL dan lebih dari 2/3 anggota sah
PSSI sudah tidak mengakui kepengurusan Djohar di PSSI pasca mosi tidak
percaya yang dicetuskan pada Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) 18
Desember 2012.
Mereka juga sudah punya ketua umum baru PSSI, yakni La Nyalla, yang
dipilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012 di Ancol, Jakarta
Utara.
"Artinya, Stevie memilih memisahkan diri dari Persipura.
Karena itu, kami akan memecatnya sebagai bentuk ketegasan dan sikap
manajemen klub," tegas Ketua Harian Persipura La Siya.
Selain
dipecat, Stevie juga dituntut membayar 50% dari nilai kontraknya bersama
Persipura. Begitu juga urusan administrasi lain, termasuk jika Stevie
pernah meminjam uang kepada manajemen Persipura.
"Stevie harus
membayar 50% dari nilai kontraknya kepada manajemen Persipura. Dalam
kontrak sudah diatur soal itu. Siapa pun pemain yang melanggar aturan
akan dikenai denda. Selain itu, uang yang pernah dipinjam harus
diganti," tegas La Siya.
Meski sudah bergabung dengan timnas,
Stevie tidak bisa main kala Indonesia dicukur Yordania 5-0. Stevie tidak
bisa ikut dalam rombongan timnas ke Yordania karena paspornya masih di
tangan manajemen Persipura. Cerita itu sama persis dengan kasus Tibo.
Apa boleh buat, Stevie sudah bertindak nekat dengan mengangkangi
kebijakan klub, ia pun harus terima risikonya: dipecat. Cuma, jika
ditilik lebih dalam, Stevie dan sejumlah pemain sebelumnya adalah korban
dari kemelut berlarut PSSI. Sungguh ironis. (fh)