
Seperti
diketahui bersama jika daerah Jawa Barat adalah basis utama dari para
pendukung Persib Bandung. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, laga kandang Persita saat menjamu Macan Kemayoran, julukan
Persija, terpaksa disepakati untuk digelar di Stadion Jatidiri,
Semarang. Kota yang biasa dijuluki Venice Van Java tersebut, dirasa
lebih aman untuk menggelar laga di antara kedua tim.
Kesepakatan jika laga tersebut harus digelar di luar Kuningan, ternyata
sudah dalam ketetapan awal antara pihak kepolisian setempat dan
manajemen Pendekar Cisadane, julukan Persita. Dan fakta lain yang
didapat dari kesepakatan yang ada, Persita pun wajib menggelar laga
kandang kontra Persib di Kuningan. Alasan yang sama, juga jadi faktor
utama ketetapan itu harus dilakukan Persita.
"Memang sudah
sejak awal bunyi MoU-nya seperti itu. Lawan Persija dan Persib, Persita
tidak boleh menggelarnya di Stadion Mashud Wisnu Saputra, Kuningan.
Alasannya lebih dikarenakan faktor suporter yang rawan bentrok," ungkap
Manajer Persita, Ahmed Zulfikar Iskandar.
Soal adanya
pemindahan dari Stadion Mashud Wisnu Saputra, Kuningan, ke Stadion
Jatidiri, Semarang, ternyata baru secara lisan disampaikan manajemen
Persita kepihak PT Liga Indonesia (Liga) sebagai operator kompetisi
Indonesia Super League (ISL). Selain alasan suporter, adanya Pilgub
Jawa Barat, juga bisa dijadikan alasan partai tersebut dipindahkan ke
Semarang.
"Rencana pemindahan venue pertandingan Persita versus
Persija, memang sudah disampaikan secara lisan oleh panitya pelaksana
(panpel) Persita. Namun, hingga hari ini, surat resmi pemberitahuan
kepada PT LI masih belum dikirimkan oleh pihak Persita," jelas Direktur
IT dan Media PT Liga Indonesia, Azwan Karim.
"Memang benar,
bila ada agenda perhelatan Pilkada Jawa Barat. Tapi, Persita belum
memberikan alasan resmi dan tertulis soal alasan memakai Semarang
sebagai venue alternatif. Kami juga menunggu koordinasi dengan panpel
Jatidiri, andai memang Semarang dipilih sebagai kandang Persita,"
lanjutnya.
Jika Semarang akan difinalisasi sebagai kandang
alternatif Persita, tentu menimbulkan permasalahan tersendiri bagi
Persija. Perbedaan jarak antara Kuningan dan Semarang, bisa saja
mengganggu kondisi fisik tim besutan Iwan Setiawan. Apalagi saat ini,
Persija sendiri dalam kondisi sangat memprihatikan setelah terperosok
diposisi juru kunci klasemen sementara.
Hanya mampu meraih
lima angka dari tujuh pertandingan yang sudah dilewati, membuat Persija
menempati posisi ke-18 klasemen sementara. Di mana hasil tersebut
didapat, setelah mengalami empat kali kekalahan, dua kali bermain
imbang, dan hanya mampu satu kali meraup angka penuh. Satu hal yang
tentu harus diwaspadai saat dijamu Persita, Persija selalu jeblok
disetiap laga away yang telah dijalani.
"Dari dua kali tampil
away, kami selalu leading gol, tapi akhirnya kalah. Efektif kami hanya
memiliki waktu seminggu sebelum ke Semarang, bila memang pindah dari
Kuningan. Destinasi ke Semarang cukup jauh, jadi kami wajib menyiapkan
fisik secara maksimal,” terang Iwan.(gs)