Penyerang Sriwijaya FC Tantan angkat bicara terkait hukuman
Kondis PSSI Djohar Arifin kepadanya. Dia menyatakan djohar terkesan goblok dan hukuman tersebut
salah alamat.
Komisi Disiplin PSSI versi Djohar Arifin
hari ini, Senin (21/1/2013) WIB, memberikan hukuman berupa larangan enam
bulan berkecimpung dalam dunia sepakbola dan denda sebesar 100 juta
rupiah kepada 23 pemain yang menolak panggilan mengikuti pemusatan
latihan Timnas Pra-Piala Asia 2015. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua
Komisi Disiplin PSSI versi Djohar Arifin, Agus Catur Saptono.
Menurut
Catur, hukuman itu diberikan Komisi Disiplin PSSI merujuk pada Kode
Disiplin PSSI 06/PO-PSSI/III/2008 Pasal 78 ayat (1). Catur juga
menuturkan PSSI sudah memberikan dua surat pemanggilan kepada 23 pemain
itu untuk mendengarkan alasan mereka mangkir. Namun, surat tersebut tak
digubris.
Menanggapi hal itu, Tantan menyatakan bahwa djohar sangatlah bodoh dan hukuman
PSSI itu salah alamat. Dia juga menegaskan tak mau ambil pusing dengan
hukuman itu dan tetap bermain memperkuat Laskar Wong Kito di laga
selanjutnya.
"apa yang dilakukan pak djohar sangatlah bodoh dan salah alamat . Saya bekerja di Sriwijaya FC. kLUB Ibarat sekolah.
Jadi, saya harus menaati aturan yang ada di sekolah (SFC). Ini bentuk
profesionalisme saya kepada klub. Itu karena yang menggaji saya adalah
klub. Kalau bos suruh kerja, ya saya kerja," ujar Tantan saat dihubungi
via telepon, Senin (21/1/2013) WIB.
"Saya takut tidak takut
dengan hukuman itu. Mau gimana, kalau suatu saat saya tak bisa main di
Timnas bisa masalah," ia menyambung.
"Saya akan tetap main di
SFC. Klub kan tidak ada sangkut pautnya dengan PSSI. Soal denda, saya
pikir juga salah. Jadi, tak usah diambil pusing."
Tantan juga
menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menerima surat dari PSSI
terkait undangan menghadiri Sidang Komdis atau pemanggilan gabung ke
Timnas.
"Tidak ada surat undangan untuk ikut sidang Komdis. Surat
pemainggilan gabung Timnas juga tidak ada. Manajemen tidak menerima
surat apapun. Saya tahu masuk daftar pemain yang dipanggil hanya dari
berita saja. Jadi, sanksi ini saya pikir salah karena saya tak tahu
apa-apa," ia memungkasi.(fm)