Entah apa jadinya jika coach Rahmad Darmawan tidak marah-marah saat
jeda babak pertama usai pada anak asuhnya. Kemenangan telak dengan skor
3-0 atas tamunya Persiram Raja Ampat, Minggu (13/1/2013) petang dalam
laga kedua Indonesia Super League (ISL), ternyata berkat kemarahan RD
terhadap punggawa Arema.
Ya, gagal penalti dan buruknya permainan
tuan rumah di babak pertama membuat tensi RD meninggi. Dalam konfrensi
pers usai pertandingan, RD justru mengutarakan jika dirinya baru saja
marah besar saat jam turun minum.
"Sudah lama saya tidak marah. Tapi melihat permainan babak pertama sore ini, saya benar-benar marah besar," ucapnya.
Kata
RD, kemarahan itu ditujukan terutama pada Sunarto dan seluruh
pemainnya. "Di ruang ganti pemain, Sunarto saya marahi habis-habisan.
Silakan tanya dia. Saya marahi dia karena saya tahu, Sunarto punya
potensi bagus untuk bermain lebih baik lagi. Dan hasilnya, Sunarto bisa
bangkit dan mencetak gol pembuka," tutur RD.
Ia menguraikan,
babak pertama dirinya melihat para pemain seperti bukan bermain bola.
Pemain semua tegang. Melihat itu, RD lantas mengambil inisiatif untuk
memarahi seluruh pemain.
"Saya bilang pada pemain, tidak ada
alasan untuk bermain tegang. Seharusnya, pemain justru berterima kasih
atas kedatangan suporter," urainya.
Usai kemarahan itulah,
perubahan gaya permainan singo edan justru meningkat. Hasilnya, tiga gol
justru tercipta setelah dirinya meluapkan emosi pada pemainnya.
"Sunarto saya marahi habis-habisan. Tapi kemudian, dia mencetak gol.
Inilah cak Narto yang sesungguhnya. Terimas kasih untuk Sunarto dan
seluruh pemain," katanya.
RD menambahkan, secara permainan, kedua
tim sama-sama bermain efektif. Gatusi yang menghadang gempuran dua
striker Raja Ampat sukses memainkan posisinya.
"Gatusi sanggup
menutup pergerakan James Koko serta si jangkung Jerry Karpeh. Terima
kasih buat seluruh pemain dan penonton. Ini hasil yang bagus," pungkas
RD. [gd]