Penolakan tegas terkait kerjasama PSSI kubu Djohar Arifin dan
News Corp disampaikan dua klub Indonesia Super League (ISL), Persipura
Jayapura dan Sriwijaya FC.
Salah satu roadmap
PSSI yang diberikan kepada FIFA menyebutkan bahwa PSSI versi Djohar
Arifin bakal memberikan hak pengelolaan komersial Indonesia Premier
League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) kepada News Corp.
Perusahaan
asal Amerika Serikat itu memberikan imbalan 25-30 juta dolar AS
per-musim, atau sekitar 300 miliar rupiah. Namun, News Corp meminta
kontrak kerjasama hingga 30 tahun ke depan.
Kerjasama tersebut
mendapatkan penolakan keras dari Persipura Jayapura. Sekertaris Umum
Thamrin Sagala menegaskan Persipura tak mau ISL dijual ke pihak asing.
"Kalau
PSSI Djohar ingin menjual IPL silahkan saja. Kami tidak ingin dijual.
Penandatangan itu tidak bisa sembarangan," tegas Thamrin ketika
dihubungi melalui selulernya.
"Apalagi kami telah memiliki kontrak hak siar dengan ANTV dan TVone," sambung Thamrin.
Senada
dengan Persipura, penolakan juga disuarakan klub Sriwijaya FC. Direktur
Tehnik Sriwijaya, Hendri Zainudin, menuturkan PSSI harus mendapatkan
persetujuan klub-klub di Indonesia mealui kongres jika ingin menjual hak
siar ISL dan IPL kepada News Corp.
"Intinya, kami Sriwijaya
tidak ingin pengelolan kompetisi di jual. Semua harus disepakati oleh
anggota PSSI dan klub-klub lainnya melalui kongres," tegas Hendri.(js)