Kami
sangat terusik dengan gangguan yang diberikan oleh pihak PSSI kepada
pemain kami disini. Apa yang sudah kami lakukan seharusnya dihargai
bukannya melakukan telepon secara intens kepada pemain kami. Begitulah
ungkapan pelatih kepala Persipura Jayapura, Jacksen Tiago melihat sikap
PSSI yang dinilai kurang dewasa usai pertandingan Persipura vs Persepam MU yang berakhir 4-0 .
“Mereka
(PSSI) sudah melayangkan surat resmi kepada manajemen Persipura terkait
delapan pemain Persipura yang dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional
(Timnas) Idonesia menghadapi Pra Piala Asia 2015. Dari surat tersebut
kami juga telah menjawab surat tersebut secara resmi. Mestinya organisai
sebesar PSSI tersebut harus menghargai balasan dari surat mereka
tersebut,” katanya kamis (31/1) di Stadion
Mandala Jayapura.
Kekecewaan
pelatih berkebangsaan Brasil tersebut beralasan, menyusul keluahan dari
sejumlah pemain yang mengatakan bahwa mereka sering sekali di telpon
oleh salah satu oknum anggota PSSI pimpinan Djohar Arifin untuk
bergabung dengan Timnas Indonesia di Medan.
“Setiap
kali latihan, pemain selalu mengeluh tentang oknum-oknum PSSI yang
dengan intens menelepon mereka untuk bergabung dengan Timnas. Apakah
surat balasan kami tidak dihargai? Kami sudah menyurat secara resmi dan
itu prosedurnya,” tukasnya.
Yah,
seiring kepergian Stevie Bonsapia untuk bergabung bersama Timnas
Indonesia yang tanpa sepengetahuan manajemen Persipura maupun tim
pelatih dianggap manajemen dan pelatih adalah hak dari sang pemain
tersebut. “Kami tidak bisa melarang Stevie, karena itu adalah haknya
apalagi membela Tim atas nama Negara Indonesia. Namun dampak kedepannya
juga harus dipikirkan oleh sang pemain tersebut,” katanya.
Ditempat
yang sama, manajer Persipura Rudy Maswi kepada wartawan mengatakan
bahwa kepergian Stevie Bonsapia sama sekali tidak ada pemberitahuan.
“Sama sekali tidak ada pemberitahuan, malah ketika dia sudah bergabung
baru ada kabar, itupun melalui pesan singkat yang dikirim kepada Jacksen
Tiago,” ungkapnya.
Keputusan bukan ada di saya, sebuah keputusan yang keluar adalah
keputusan bersama. Untuk itu, masalah sanki belum bisa dijawab. Kami
menunggu situasi lebih kondusif karena skarang ini masih dalam pesta
raakyat yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Mungkin
setelah itu baru kami bicarakan, bukan hanya masalah Stevie tetapi ada
beberapa agenda lainnya yang akan dibahas,” ujarnya. [ry]