
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Aremania Korwil
Stasiun, Ponidi mengaku tak tahu menahu terkait siapa yang memasang
spanduk tersebut. Namun pria yang kerap disapa Tembel ini mengungkapkan
jika spanduk tersebut merupakan bentuk kecintaan Aremania terhadap
Arema. “Itu menunjukkan jika Aremania masih peduli terhadap Arema,” ujar
Tembel Senin (17/12/2012).
Ia menambahkan,
spanduk itu juga merupakan bentuk kritikan terhadap pelatih maupun
manajemen Arema agar mau instropeksi diri. Sebab dalam dua ajang pra
musim yang diikuti Arema, yakni Trofeo Persija dan Inter Island Cup
skuad Singo Edan meraih hasil yang kurang memuaskan.
“Kita ingin
pelatih intropeksi diri, jadi kalau ada kritikan dari Aremania jangan
dianggap sebagai makian, tetapi ini bentuk motivasi dari kita. Tak hanya
RD, banyak pelatih Arema yang juga sempat mendapatkan kritik pedas dari
Aremania karena gagal membawa Arema meraih hasil yang bagus, contohnya
seperti Miroslav Janu dan Bambang Nurdiansyah,” bebernya.
Ketika
ditanya soal desakan Aremania yang meminta RD mundur dari jabatan
pelatih Arema, Tembel menyerahkan sepenuhnya pada manajemen. “Kami
Aremania hanya mendukung dan meninginkan yang terbaik untuk tim kita.
Soal pelatih biar jadi urusan manajemen. Tetapi kita akan tetap
memberikan kritikan jika itu diperlukan,” tandasnya.
Dikonfirmasi
terpisah, Media Officer Arema , Sudarmaji mengatakan, manajemen
Arema terbuka dengan segala kritik demi perbaikan Arema. “Segala bentuk
kritik dan masukan dari siapapun terkait Arema tentu menjadi cambuk
untuk intropeksi dan perbaikan,” tuturnya.
Sementara terkait
adanya wacana Aremania yang meminta agar RD mudur lantaran kegagalan
meraih gelar juara dalam dua ajang pra musim yang diikuti Arema,
Sudarmaji mengaku hal itu masih terlalu dini. Sebab pihak manajemen
Arema masih perlu melakukan evaluasi. “Bicara soal RD harus keluar dari
Arema bagi saya masih terlalu dini. Akan lebih bijak jika dilakuakn
evaluasi terlebih dahulu dengan berbagai masukan dan saran,” pungkas
pria asal Banyuwangi ini. [num/but]