
"Memang saya sebelumnya
mendengar bahwa Indonesia sudah tidak dapat jatah. Tapi kami harus
tunggu keputusan AFC. Kabar itu baru kami terima dari Widjajanto (CEO PT
LPIS) dan sampai saat ini belum mendapatkan surat resmi dari AFC
terkait pembatalan ini," kata Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen
Padang, Erizal Anwar, Kamis (25/10).
Dia mengatakan, pihaknya
telah melakukan beberapa pembenahan terkait persyaratan-persyaratan yang
diminta AFC untuk bisa berlaga di LCA. Namun, semua itu belum bisa
direalisasikan sepenuhnya.
"Ya diakui memang sulit memenuhi
persyaratan yang ada. Meski kami sudah mengontrak stadion di Riau namun
belum cukup. Saya berharap jika memang tidak bisa ke Liga Champions
Asia, setidaknya bermain di AFC Cup. Kalau untuk AFC Cup, kami tidak
perlu ke Riau. Kami tetap akan menggunakan Stadion H Agus Salim di
Padang," ungkapnya.
Menurut Erizal, untuk persyaratan AFC Cup
memang lebih ringan dari segi infrastruktur. AFC hanya meminta beberapa
persyaratan seperti digital scoring board, sistem keamanan hingga 3000
seat, dan penerangan yang layak. Erizal mengaku bahwa tim Kabau Sirah
telah memperbaiki ketiga sistem tersebut.
"Kalau untuk AFC Cup
saya yakin bisa. Penerangan, sistem keamanan, dan scoring board digital
telah saya perbaiki. Dilihat saja perkembangannya nanti," ujar dia.
Ada
lima syarat yang harus dipenuhi sebuah klub terkait dengan sistem
profesionalisme untuk berlaga di LCA. Kelima syarat itu adalah
finansial, supporting license, legal, infrastruktur klub, dan youth development.(rif)