
"Saya sudah tidak bisa lagi memberikan komentar
tentang tidak bisa menyatunya kedua timnas," kata Rahmad Darmawan yang
datang menyaksikan acara pemotongan sembilan sapi dalam rangka
memperingati Hari Raya Idul Adha yang dilakukan koordinator wartawan
peliput sepakbola PSSIpers di halaman Stadion Utama Gelora Bung Karno
Jakarta, Jumat (26/10).
Bagaimana jika sampai pihak timnas yang
dibentuk PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin menyalahkan PSSI hasil KLB
Ancol pimpinan La Nyala Mataliti bilamana mengalami kegagalan di Piala
AFF? "Soal PSSI pimpinan Djohar menyalahkan PSSI KLB Ancol jika gagal.
Biarkanlah saja masyarakat yang memberikan penilaian. Itu sama saja saat
dengan dibentuknya dua Persija yakni Persija ISL dan Persija IPL. Kan,
masyarakat sudah bisa memberikan penilaian klub Persija mana yang benar
apalagi pengadilan sudah memutuskan," jelasnya.
Dulu,kata Rahmad
yang kini menukangi Arema Malang, dirinya mengundurkan diri sebagai
pelatih timnas karena PSSI pimpinan Djohar menetapkan pemain timnas
harus dari Indonesian Premir League (IPL) dan tidak boleh dari
Indonesian Super League (ISL) yang disebut sebagai liga illegal
(breakway league). "Saat itu, saya kan ditunjuk KONI Pusat menangani
timnas dan dalam pertemuan dengan Ketua KONI Pusat dengan Ketua Umum
PSSI Djohar Arifin disepakati pemain timnas bisa diambil dari ISL maupun
IPL. Tetapi, kesepakatan itu tidak ditepati PSSI pimpinan Djohar Arifin
dimana hanya menetapkan timnas harus diambil dari IPL. Makanya, saya
langsung mengambil keputusan mengundurkan diri sebagai pelatih timnas,"
ungkapnya.
"Kalau PSSI Djohar Arifin komitmen dengan kesepakatan
awal dengan memperkenankan pemain ISL memperkuat timna maka dualisme
PSSI dan timnas ini tak akan terjadi. Kalaupun ada gejolak tidak seperti
yang terjadi saat ini dimana prestasi sepakbola Indonesia sangat
memprihatinkan," tambahnya.
Ketika disinggung masalah Arema Malang,
Rahmad yang pernah sukses membawa Sriwijaya FC menjuarai ISL dan Piala
Indonesia menyebut dari 39 pemain yang direkrutnya sudah diciutkan
menjadi 29 pemain. "Saya akan menseleksi lagi dari 29 pemain menjadi 25
atau 26 pemain," ujarnya.
Mengenai materi pemain, Rahmad menyebut
cukup bagus. Termasuk mantan pemain Sriwijaya, Kayamba dipastikan
memperkuat Arema dengan posisi sebagai gelandang. "Dari segi usia memang
Kayamba sudah 40 tahun. Tetapi, kondisi fisiknya masih yang terbaik
dari seluruh pemain yang ada. Selain ditopang fisik yang baik, Kayamba
bersedia menempati posisi gelandang yang saya tawarkan. Itu yang membuat
saya mau merekrutnya ke Arema," ungkap Rahmad Darmawan yang akrab
dipanggil coach RD. (ari)