
Demikian dikatakan Abdul Somad Fauzan, Sekjen Pusamania , Minggu (21/10/2012). Fauzan juga membantah keras penyataan bahwa
aset harus memiliki bentuk.
"Itu pernyataan pribadi dan bukan
dewan. Kalau dikatakan aset harus memiliki bentuk, apa dasar Angkasa
Jaya. Sehingga Persisam tidak layak dijadikan aset. Persisam jelas
memiliki bentuk, yakni badan atau lembaga keolahragaan yang memiliki
sejumlah barang yang kita sebut namanya lisensi sepakbola," katanya.
Lisensi
ini lanjutnya, memiliki nilai ekonomis yang luar biasa. Dan lisensilah
modal sebuah klub untuk dapat berkompetisi di Indonesia ini Dengan
adanya lisensi sepakbola klub tadi maka klub memiliki nilai jual.
"Jadi
bukan organisasinya yang dijual, tapi lisensinya. Lisensi inilah yang
membuat Persisam Putra layak untuk diasetkan." tegasnya.
Ia juga
menolak tegas pernyatan yang mengatakan bahwa Keputusan Komisi I bahwa
Persisam adalah milik Pemkot Samarinda bukanlah keputusan final alias
masih bisa diubah. Selanjutnya, ia juga mengkritisi pernyataan Angkasa
bahwa Persisam Putra sejak dari awal sudah milik Harbiansah. Padahal
menurutnya, baik mantan Walikota Samarinda Ahmad Amins dan Harbiansah
mengakui bahwa memang Persisam Putra adalah gabungan dua klub sepakbola.
"Publik
juga harus tahu bahwa yang milik Harbiansah adalah Putra Samarinda.
Persisam Putra lahir dari gabungan dua tim yakni putra Samarinda milik
Harbiansah dan Persisam Perserikatan milik Pemkot Samarinda," katanya.(hrn)