Harapan ribuan suporter Persis Solo sebentar lagi bakal terwujud. Duo
Persis versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan versi Liga
Indonesia (LI) pekan depan kembali bersatu. Hanya saja, setelah bersatu
kembali, belum ada rencana secara resmi kemana akan berkompetisi. Ikut
liga di bawah naungan PT LPIS atau PT LI.
Manager Persis versi LPIS Joni Sofyan Erwandi mengatakan, duo Persis
bersatu tinggal selangkah lagi. Kedua managemen kebanggaan warga Kota
Bengawan secara informal sudah menemukan kesepakatan untuk kembali
bersatu. "Secara informal, managemen Persis LPIS dan Persis LI sudah
sepakat, sebelum kompetisi musim depan digelar sudah bersatu lagi,"
katanya, Selasa (2/10/2012).
Saat ini, kata dia, tinggal mengagendakan rapat koordinasi resmi dari
kedua manajemen dengan menunggu kelonggaran waktu FX Hadi Rudyatmo
selaku Pembina Persis Solo yang juga Wakil Walikota Solo. "Nunggu Pak
Rudy punya waktu longgar. Kemarin kan Pak Rudy dan segenap manajemen
Persis Solo juga sibuk dengan agenda Pilgub Jakarta yang mengusung Pak
Jokowi," ujarnya.
Disinggung waktu koordinasi resmi, Joni menegaskan pekan depan sudah ada
perkembangan yang signifikan. "Rapat mungkin setelah tanggal 8
(Oktober). Pak Rudy mungkin sudah longgar waktunya," imbuhnya.
Hanya saja, untuk ikut dalam kompetisi LPIS atau LI, Joni tidak bisa
memberikan jawaban. Pihaknya belum ada gambaran ke mana Persis akan ikut
berkompetisi. "Itu (memilih berkompetisi) merupakan langkah berikutnya.
Langkah utamanya adalah bagaimana rapat koordinasi dua Persis bisa
dilakukan dulu. Nanti baiknya ikut yang mana tergantung dari pembahasan
pengurus Persis yang baru hasil penyatuan dua tim," jelasnya.
Senada diungkapkan Manager Persis versi LI Totok Supriyanto. Eks
punggawa Persis era 1990-an ini mengatakan, ikut kompetisi di LPIS atau
LI menjadi kewenangan pengurus Persis yang baru hasil penyatuan dua tim.
Sehingga, pembentukan tim sampai saat ini juga belum dilakukan. "Apakah
musim depan tim ini berkompetisi di ISL atau IPL, nanti akan dibahas
pengurus baru hasil penyatuan dua tim," kata Totok.
Kembalinya Persis bersatu ini jelas kabar yang menggembirakan bagi
Pasoepati -julukan suporter Persis. Sejak awal, loyalis klub yang
berdiri sejak 1923 ini memang tidak menginginkan adanya 'perpecahan'
atas klub kebanggaannya. Namun, Pasoepati menyadari terpecahnya Persis
menjadi dua kubu ini bagian dari konflik di tubuh PSSI yang
berkepanjangan, yang akhirnya melahirkan dualisme kompetisi di negeri
ini.
Fauzan, 35, loyalis Persis mengatakan, kabar kembali bersatunya Persis
menjadi kemenangan semua pihak, tidak hanya bagi Pasoepati, manajemen
dua tim namun semua pecinta sepak bola di Solo dan sekitarnya.
"PSSI sudah berdamai, namun kompetisi musim depan masih ada dua. Tapi
bagi Persis musim depan harus kembali satu, hanya ikut satu kompetisi,"
tegasnya.(rid)