Membeli
mobil mewah dengan merk Porsche dan Ferrari, atau membeli Villa di
daerah dingin dengan harga Miliaran merupakan tren yang biasa dilakukan
pemain asing di negara-negara Eropa. Namun itu sepertinya hanya sebuah
mimpi bagi pemain asing di Indonesia. Setelah beberapa pemain asing
mengamen untuk mempertahankan hidupnya, kini pemain asing asal Persibol
Boul, Jorge Paredes sedang berjuang untuk keselamatan istrinya.
"Tolong saya, uang saya masih di Persibul Buol. Empat bulan lamanya
belum dibayar," demikian bunyi pesan Blackberry Massanger (BBM) Jorge
Paredes yang menyebar di kalangan wartawan, Rabu (24/10).
Kini hidupnya Jorge sudah luntang lantung. Jika memang dia hanya
sendiri hidup di Indonesia, pemain asal Paraguay itu mungkin tidak akan
terlampau pusing. Yang sedang dia alami saat ini adalah sebuah tragedi
menyakitkan dan musibah hidup di negara orang. Ya, istrinya mengalami
pendarahan dan terus membutuhkan darah dan biaya rumah sakit yang tidak
murah.
Jorge mengatakan, sudah 4 bulan lamanya dan janji 4 bulan yang lalu
gajinya selama bermain di Boul akan dibayar. "Janjinya mau dibayar
sebelum play off kompetisi LPIS digulirkan. Ini malah sampai sekarang
belum juga dibayar," ujar Jorge kepada wartawan, Rabu (24/10) .
Ya, klub tempat pemain berposisikan sebagai gelandang serang itu
bernaung kini merupakan tim dibawah komando operator kompetisi PT LPIS
yang merupakan operator resmi PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Kata
Jorge, kepastian play off timnya belum digelar sampai tadi malam.
"Play off diundur terus oleh LPIS sampai sekarang tidak tahu sampai
kapan. Semua pemain belum dibayar sisanya," ujar Jorge. Pemain kelahiran
tahun 1986 itu bercerita, satu bulan lalu sebelum istri melahirkan,
dirinya sudah minta uang ke Bupati Boul dan mengaku bahwa uangnya sudah
tidak ada dalam manajemen tim.
"Bupati bilang bahwa pihak klub akan bertanggung jawab namun uangnya
masih ada di operator kompetisi LPIS sebesar Rp 350 juta. Waktu itu juga
pak Widja (CEO LPIS Widjayanto) bilang memang masih ada piutang ke
Persbul Buol. Saya hanya minta hak ini saja, tidak butuh
bantuan-bantuan," jelas Jorge.
Jorge menambahkan, dirinya bukan meminta dan mengemis uang, tapi hanya
mempertanyakan hak-nya sebagai pemain. "Lima hari setelah melahirkan
istri mengalami pendarahan, jantungnya bengkak, dan paru-parunya masuk
cairan. Jadi senin malam harus masuk rumah sakit kalau tidak akan bahaya
karena HB-nya cuma 6 kurang,"tambah Jorge.
Jorge mengaku kini sudah tidak punya uang lagi. Dia hanya meminta
kepada pihak terkait untuk memikirkan haknya sebagai pemain profesional
yang berkompetisi di kompetisi resmi PSSI.
"Setelah masuk di RS Islam Jemursari Surabaya, istri harus dapat
transfusi darah. Saya sudah tidak punya uang lagi, karena anak saya 6
hari lahir tidak boleh minum susu ASI karena obat jantung ada jadi harus
minum susu kaleng. Sementara saya harus bayar RS dan membeli darah yg
HB-nya tinggi juga. Saya hanya meminta hak saya," jelasnya.
Jorge mengaku sudah berusaha menghubungi LPIS. Namun belum ada solusi.
"Kemarin saya telpon, mereka bilang kalau LPIS tidak boleh langsung
transfer uang ke pemain katanya," keluh Jorge. Bahkan, pihak LPIS
menyarankan agar segera melapor ke polisi terkait dengan rencananya
semua ini.
"Mana saya ada waktu untuk lapor polisi? Waktu saya hanya buat cari
uang bayar rumah sakit," jelasnya. "Saya tidak minta bantuan LPIS, saya
hanya minta uang saya ke LPIS. Kalau saya cuma mau minta bantuan saya
telpon pak Nyalla (Ketua Umum versi KLB Ancol) pasti sudah beres. Tapi
yang saya minta adalah hak saya," tegasnya.(syam)