Setelah dua hari melihat permainan striker asal Kroasia, Vedran Muratovic, pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menyatakan belum terkesan. Pemain yang musim lalu memperkuat Sarawak di Super League Malaysia itu mengikuti seleksi di Sriwijaya FC sejak Rabu (12/9).
Dari game yang dilangsungkan, sebenarnya Vedran menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol. Akan tetapi selama pertandingan ekshibisi dengan SFC U-21 itu, Vedran kesulitan menerobos pertahanan lawan. Dalam duel satu lawan satu dengan bek lawan pun, Vedran kerap kehilangan bola.
Selanjutnya, pemain yang mencetak tiga gol di Sarawak musim lalu itu sering salah menempatkan diri saat tim dalam kondisi menyerang. Dengan kondisi tersebut, Kas menyebut kemampuan Vedran belum terlalu menonjol. Padahal jelang musim 2012/2013, Sriwijaya membutuhkan pemain yang bisa mengangkat kembali tim.
’’Penilaian saya secara profesional, kemampuan Vedran masih tergolong biasa-biasa saja. Sebagai tim juara, Sriwijaya membutuhkan pemain yang punya sesuatu yang lebih,” tegas Kas usai latihan kemarin.
Pelatih asal Solo itu menyatakan, berkompetisi di Liga Indonesia, seorang pemain tidak hanya dituntut memiliki skill mumpuni. Akan tetapi ketahanan fisik dan mental juga sangat diperlukan. Pasalnya diakui Kas, karakter bermain di Indonesia sangat keras. Benturan fisik hampir tidak dapat terelakkan di setiap pertandingan.
’’Kalau pemain tidak tahan banting, maka skill yang bagus sekalipun akan percuma. Di Indonesia, fisik dan mental harus kuat. Saya belum melihat itu di diri Vedran,” terang mantan pilar Kramayudha Tiga Berlian dan Arseto Solo doi era kompetisi Galatama itu.
Sementara itu, Vedran Muratovic yang didampingi sang agen Emir Dzafic kepada wartawan menyatakan, setelah tidak diperpanjang kontrak oleh Sarawak, Vedran ingin mencoba kompetisi di Indonesia. Klub pertama yang disasar adalah Sriwijaya. Sebab sebagai klub besar, nama Sriwijaya telah bergema di kawasan Asia Tenggara.
’’Saya ingin mencoba bergabung dengan klub terbaik Indonesia saat ini yaitu Sriwijaya. Meski hanya dari seleksi, saya akan coba terbaik untuk masuk tim,” kata pemain kelahiran Zagreb, 4 Oktober 1983, itu.
Meski peluang bergabung SFC menipis, namun agen Vedran, Emir Dzafic menyatakan hal itu belum menutup peluang pemainnya bergabung dengan klub juara ISL 2011/2012 itu. Menurut Emir, Vedran merupakan tipikal striker finisher. Sehingga kemampuannya akan lebih optimal jika dimainkan sebagai ujung tombak dan bukan tipikal striker pekerja.
(aww)
Dari game yang dilangsungkan, sebenarnya Vedran menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol. Akan tetapi selama pertandingan ekshibisi dengan SFC U-21 itu, Vedran kesulitan menerobos pertahanan lawan. Dalam duel satu lawan satu dengan bek lawan pun, Vedran kerap kehilangan bola.
Selanjutnya, pemain yang mencetak tiga gol di Sarawak musim lalu itu sering salah menempatkan diri saat tim dalam kondisi menyerang. Dengan kondisi tersebut, Kas menyebut kemampuan Vedran belum terlalu menonjol. Padahal jelang musim 2012/2013, Sriwijaya membutuhkan pemain yang bisa mengangkat kembali tim.
’’Penilaian saya secara profesional, kemampuan Vedran masih tergolong biasa-biasa saja. Sebagai tim juara, Sriwijaya membutuhkan pemain yang punya sesuatu yang lebih,” tegas Kas usai latihan kemarin.
Pelatih asal Solo itu menyatakan, berkompetisi di Liga Indonesia, seorang pemain tidak hanya dituntut memiliki skill mumpuni. Akan tetapi ketahanan fisik dan mental juga sangat diperlukan. Pasalnya diakui Kas, karakter bermain di Indonesia sangat keras. Benturan fisik hampir tidak dapat terelakkan di setiap pertandingan.
’’Kalau pemain tidak tahan banting, maka skill yang bagus sekalipun akan percuma. Di Indonesia, fisik dan mental harus kuat. Saya belum melihat itu di diri Vedran,” terang mantan pilar Kramayudha Tiga Berlian dan Arseto Solo doi era kompetisi Galatama itu.
Sementara itu, Vedran Muratovic yang didampingi sang agen Emir Dzafic kepada wartawan menyatakan, setelah tidak diperpanjang kontrak oleh Sarawak, Vedran ingin mencoba kompetisi di Indonesia. Klub pertama yang disasar adalah Sriwijaya. Sebab sebagai klub besar, nama Sriwijaya telah bergema di kawasan Asia Tenggara.
’’Saya ingin mencoba bergabung dengan klub terbaik Indonesia saat ini yaitu Sriwijaya. Meski hanya dari seleksi, saya akan coba terbaik untuk masuk tim,” kata pemain kelahiran Zagreb, 4 Oktober 1983, itu.
Meski peluang bergabung SFC menipis, namun agen Vedran, Emir Dzafic menyatakan hal itu belum menutup peluang pemainnya bergabung dengan klub juara ISL 2011/2012 itu. Menurut Emir, Vedran merupakan tipikal striker finisher. Sehingga kemampuannya akan lebih optimal jika dimainkan sebagai ujung tombak dan bukan tipikal striker pekerja.
(aww)