Pelatih Tim Nasional (Timnas) bentukan KPSI pimpinan La Nyalla, Afred Riedl berharap dualisme timnas bisa segera berakhir. Menurutnya, Timnas akan lebih maju jika bersatu saat ini memimpin timnas dulu.
"Jika tetap ada dualisme, Timnas akan terkena sanksi oleh FIFA. Selain itu, Indonesia akan malu di level internasional," ujar Riedl saat sesi jumpa pers di hotel Kusuma Agrowisata, Kota Batu, Selasa (11/9/2012).
Hal senada diungkapkan oleh Firman Utina. Menurut mantan pemain Arema tersebut, semua harus mencari solusi agar timnas hanya satu. Sebab selama ini pemain dan pelatih menjadi korban aturan. "Kita bermain di kompetisi ISL, kemudian dipanggil untuk bergabung bersama Timnas KPSI. Kita dipanggil dan aturan klub mengharuskan, jadi kita harus mentaati aturan," papar pemain tengah ini.
Cristian Gonzales juga menyatakan hal yang sama. Sebab ia berniat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk ikut memajukan sepakbola tanah air dengan memperkuat timnas. Namun kondisinya saat ini, Timnas justru terpecah menjadi dua. "Harapan kami timnas hanya satu," tegasnya.
Sekadar diketahui, saat ini 25 pemain Timnas KPSI telah mengikuti TC di Kota Batu dalam rangka persiapan Piala AFF 2012 di Malaysia pada November mendatang. [num/but]